Dunia Baru Ku (1)

Mata ku menerawang kosong ke langit-langit kamar yang baru ku kenal ini. Kamar kecil yang yang tersudut di ujung rumah dengan sirkulasi udara yang pas-pasan. Ku pikir ulang kenapa aku bisa berada di tempat ini, ku pikir lagi dan lagi, tatapan ku makin kosong beralih pada tembok putih yang banyak coret-coret tak karuan. Namun jawaban itu tetap tak ku temukan.


Yang bisa ku pikirkan sekarang hanyalah bahwa aku harus bersyukur atas kisah di setiap episode kehidupan ku yang Allah takdirkan untuk ku jalani. Banyak rintangan dan ranjau memang dalam perjalanannya, namun dengan ranjau itulah membuktikan aku bisa selangkah lebih kuat jika aku mampu melewatinya.


Inilah awal yang baru ku di dunia baru ku. Walau tak lama waktu yang ku alokasikan untuk ini, namun aku harus memberikan yang terbaik hingga tak akan ku sesali kelak di kemudian hari saat ku ambil keputusan baru.


.

#Reminder

Kalau untuk ujian sekolah, UAS, UTS, seminar, sidang, saja rela-rela ga tidur semalaman nyiapin diri..

Masa untuk ujian Allah ga pernah siap-siap...

Giiliran pacar ngajak jalan, wuih ga ada alasan sama sekali buat nolak,
Eh, mama minta anter ke pasar, jawabnya 'Bentar ya mah, aku ngerjain ini dulu'..
pacar mah pertama, mama, adek, kakak, ntar belakangan. Kan pacar masih diusahakan..
Hellooo, emang pacar mu yang ngurusin kalo sakit dan semisalnya...
Giliran pacar nelpon, ngangkatnya secepat kilat.
Eh, mama yang telpon bilang dalam hati, bentar dulu ya ma makanan belum abis...
Kalo pacar yang ngingetin sholat, geraknya gesit banget, langsung wudhu terus sholat..

Giliran Allah yang mengingatkan dengan seruan-Nya yang begitu merdu, masih aja sibuk internetan, telponan, smsan, dsb dsb..

Pokoknya pacar dulu deh yang diutamakan, yang lain belakangan..
Duuuhhh dear, coba jawab dalam hati.
Siapa yg pertama akan merawat mu ketika kau sakit?
Siapa yg akan selalu mendo'akan mu di setiap sholat?
Siapa yg perhatiannya sampe rela tidak tidur semalam suntuk karena tangis mu?

mana yg lebih cepat responny?
"Bro, ke pengajian yuk. ada ta'lim tuh di masjid A.." atau
"Sayank, ke bioskop yuk. kita kan udah lama gak jalan berdua.."

Adek ke sekolah naik ojek aja yaa..
Mama, nanti aku panggilin taksi aja yaa..
bla bla bla...

Ah, sebegitu pentingnya kah pacar mu. sampai kau kesampingkan pemilik pintu surga mu?
"Sayank aku cinta banget sama kamu" sambil pegang erat tangan si dia..
Duuh seyakin itu kah dia adalah jodoh mu.
Padahal seorang yang sudah sah menjadi muhrim kita pun belum tentu dia jodoh di akhirat..
Sayank udah makan?
Hari ini kemana aja?
Istirahat dulu sayank nanti kecapean..

Duuh perhatiannyaaa, seolah dia belum ngerti mau ngapain kalo kelaparan..
Padahal, Bunda di rumah makannya apa ga pernah ditanya..

Pacar mu bukan ibu mu.
Pacar mu bukan ayah mu.
Pacar mu bukan kakak mu.
Pacar mu bukan adik mu.

Lantas siapa dia?
Dia tak lebih dari orang yg tidak kau kenal, yg tak punya hubungan darah sedikit pun pada mu.
Pantas kah kau abaikan darah daging mu hanya untuk nya?

Hidup ini terus bergulir..
Hari ini cinta setengah 'mati' sama dia.
Besok ada yg lebih baik, jatuh hati lagi.
Besok nya nemu lagi yg lebih baik, yg ngakunya dia mampu bikin hati berdebar-debar, jatuh cinta lagi.

Lantas akan kau apakan sejarah-sejarah cinta mu yg katanya super indah itu?
Giliran jalan sama pacar, uuhhh tahannya sehariaaann...
Giliran sholat 4 raka'at buru-burunya bukan kepalang...
Tidak adakah rasa malu pada-Nya?
Giliran nelpon dia laaammaaannyaaaa ga berasa..
Eh, mama yg telpon 'sok' sibuknya ga ketulungan..
"Ma, nanti telpon lagi ya.. mau pergi dulu"
Padahal kalo pacar yg telpon ampe ke kamar mandi pun di bawa entu henpon..
Sudahlah akhiri saja..
Jika memang serius datangi walinya, bukan dengan rayuan tak berujung dengan dalih cinta tak bersyarat itu.
Hidup tidak sebatas disini saja..
Kita ini banyak lupanya,.
Lupa kalau dia belum jadi muhrim, eh udah digenggem erat-erat ajah takut diambil orang.
Lupa kalau masih ada Ibu yg harusnya lebih diperhatikan, eh malah sibuk nelponin dia sms dia hanya buat nanya dia udah makan atau belum..
Lupa kalau ada adek yg harusnya lebih diayomi, eh malah ngurusin anak orang yg belum tau ujungnya kemana.
Kapan terakhrir telpon mama?
Berapa lama kalo telponan sama mama?

#Reminder
*ambil Hp search contact "Momz" Call ..........*





.

“Selamat Ulang Tahun Ayah.”

Inget masa kecil dulu..

Sengaja tidur di sofa depan TV supaya di gendong Ayah buat pindah ke kamar. Ga jarang juga pura-pura tidur hanya untuk di gendong Ayah..

Tanpa sadar bahwa Beliau sudah bekerja keras seharian tak kenal lelah, malah malamnya berpura-pura tidur hanya untuk di gendong Beliau.

Pura-pura ngambek dulu waktu Ayah minta di bikinin kopi hanya karena ingin diberi uang jajan..

Tanpa mikir sudah berapa banyak yang Beliau korbankan untuk ku, tapi dengan teganya aku ngambek padahal hanya di minta untuk membuat kopi dan itu hanya demi uang. Pendek sekali pikiran ku kala itu.



Inget waktu dulu..

Merengek minta di beli’in ini dan itu, kalau gak di beli’in ngambek lagi..

Tanpa peduli kenyataan bahwa Beliau juga begitu ingin membelikan apa yang diinginkan buah hatinya, hanya keadaan sajalah yang membuat Beliau ‘menunda’nya.

Ngambek lagi, saat Ayah ‘menunda’ untuk membelikan pulsa padahal lagi asyik-asyiknya telponan sama teman..

Lupa sudah berapa minggu ga nelpon Ayah, Eh tiba-tiba minta di kirimin pulsa, kalau ga di kirim ngambek.

Di akhir pekan minta duit buat hang out sama teman-teman ke mall ternama, kalau ga di kasih banting pintu, ngurung diri dalam kamar ga makan semalaman.

Tanpa tau bahwa dalam hati Beliau ingin sekali membuat bidadari kecilnya yang sudah beranjak dewasa itu tertawa riang bersama teman-temannya hanya saja waktu itu Beliau tidak punya uang.

Ayah, andai di dunia benar-benar ada mesin waktu milik doraemon itu aku ingin mengulang masa-masa itu, untuk memperbaiki kesalahan ku.

Ayah, andai aku punya dua nyawa, ingin sekali ku kirim roh ku yang satu menemui Ayah di sana, bersimpuh sujud mencium kaki Ayah meminta maaf atas salah ku yang belum sempat ku utarakan.

Ayah, andai aku bisa request mimpi, aku ingin bertemu Ayah di setiap mimpi-mimpi ku, aku ingin memeluk erat tubuh Ayah yang kekar, merasakan degup jantung dalam dekapan dada Ayah yang bidang.

Ayah, aku ingin merasakan lagi pelukan Ayah yang mulai pudar dalam ingatan ku.

Ayah, andai tidak ada sekat antara dunia ayah dan dunia ku, aku ingin selalu berada di samping Ayah melihat senyum Ayah di setiap helaan nafas ku.

Ayah, andai Allah mengizinkan walau hanya untuk malam ini saja, aku ingin melewati malam ini bersama Ayah, hingga tengah malam saat jarum jam tepat berimpit satu garis menunjuk angka 12, dan saat itu aku ingin mengucapkan “Selamat Ulang Tahun Ayah.”





#SpecialGiftForAYAH




SumberGambar: (http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/07/6-bahasa-cinta-ayah-dan-anak-perempuan.html)




@yesiispani





.

#MenjagaHati Jilid 2

Aku tidak takut pada srigala yang sedang bringas ataupun pada singa yang sedang kelaparan..

Aku juga tidak takut akan tajamnya mata ular berbisa yang sudah siap siaga mencari mangsa..

Tapi aku lebih takut ketika mata ku menangkap sesosok umat manusia yang karenanya hati ku bergetar..

Aku tidak takut jika harus menjelakah sendiri di tengah lebatnya hutan rimba..

Aku tidak takut walau harus berenang melewati danau yang di dalamnya buaya telah siap siaga mengantupkan mulutnya ternganga..

Tapi aku jauh lebih takut ketika berdekatan dengan mu yang karenanya setan tak henti berbisik di telinga ku..

Aku tidak takut jika harus berhadapan dengan puluhan preman yang dengan bringas ingin mengambil segala milik ku...

Tapi aku lebih takut ketika kau berhasil merebut hati ku, yang membuat ku menghabiskan waktu melamun tentang diri mu..

Sungguh aku tidak takut jika harus terdampar sendiri di pulau tak dikenal yang dipenuhi dengan bahaya yang mengintai..


Tetapi aku begitu takut ketika aku sendirian dan bayangan mu lah yang selalu melintas di benak ku..


Ah memang begitu sulit menjaga hati itu, ada saja jalan setan untuk merobohkan benteng pertahanan ku..

Ya Allah, sesungguhnya Engkau lah yang membolak-balikkan hati setiap hamba Mu. Maka jadikan perasaan yang bersemi dalam jiwa hamba ini tetap suci, karena hamba tidak tahu kapan Engkau akan memalingkannya dari yang satu ke satu yang lainnya.

Ya robbi, hanya Engkau lah yang tahu isi hati setiap hamba Mu. Maka bantulah hamba menutup rapat ia hingga suatu hari Engkau ridho terhadapnya..



Hijrah : Kenangan

Hijrah tapi kok kenangan? gimana maksudnya...Hehehe

Iyah, ini bagian pertama dari 'hijrah-hijrah' yang pernah saya jalankan dimasa lalu sebelum saya hijrah lagi ke tempat baru dengan situasi yang berbeda. Dulu, dulu sekali tahun 2005, itu kali pertama saya meninggalkan zona aman hidup bersama orang tua, waktu itu usia saya masih tergolong muda lah, 14 tahun lebi beberapa bulan. Tapi saya berpikir, di luar sana pasti lebih banyak lagi anak yang bahkan lebih belia ketimbang saya yang sudah keluar dari zona aman itu. Mengingat ini juga kesempatan saya memperbaiki pendidikan saya yang sangat jauh ketinggalan.

Kampung saya yang begitu jauh dari keramaian membuat sulitnya akses informasi yang kami terima. Hanya mengandalkan cerita guru atau hanya sekedar buku-buku yang sudah lusuh berdebu di perpustakaan yang entah sejak kapan tidak pernah di upgrade.

Keinginan untuk mengembangkan wawasan inilah yang membulatkan tekad merantau dari kampung halaman. Tidak terlalu jauh memang untuk ukuran sekarang, hanya sekitar 4 jam ditempuh dengan kendaraan umum. Tapi waktu itu, jarak segitu udah jauuuh banget rasanya. Apalagi tinggalnya di Asrama yang gak bisa keluar sesuka hati. *Curhat..hahaha

Tapi bukan itu yang ingin saya ceritakan, hikmah dari hijrah itu yang menjadi inti dari tulisan ini.

Waktu SMP saya sangat 'Kuper' alias kurang pergaulan banget banget deh. Ga ngerti cara belajar yang baik itu gimana. "dulu ceritanya masih kuadran kiri 'banget', jadi mikirnya gimana cara belajar biar pinter" *hehe


SMA 4 Lahat (Smanpala), SMA unggulan yang bertaraf internasional di kabupaten Lahat. Siapa sangka saya bisa menclok disana. Saya sendiri ga nyangka banget bisa lanjutin sekolah disana. Secara kakak saya yang otaknya lebih encer dari saya saja ga lulus test disana. Bahkan guru SMP saya dulu sempat memandang remeh nilai raport saya, maklum saja syarat test minimal harus masuk peringkat sepuluh besar dari kelas 1 - 3, dan parahnya di raport saya emang ada Menclok peringkat 10. *PasbangetHahaha*

Ah, tatapan dan kata-kata meremehkan itu....

Tapi Allah berkehendak lain, Dia tunjukkan jalan terbaik saya disana. Perjuangan dimulai dari sana. Banyak hal baru yang saya dapat di sana, teman-teman baru yang luar biasa, pemahaman baru yang mendekatkan saya pada Sang Pencipta dan Rasulnya.

Ah, banyak sekali cerita indah, pahit,manis, asem, asin, disana yang tak bisa diceritakan satu persatu.

Di sini kehidupan baru saya dimulai. Saya baru tahu yang namanya puasa bolong saat ramadhan harus di bayar. Saya baru tahu yang namanya pengajian ga cuma baca tulis al-qur'an doank. Di Smanpala inilah saya kenal yang namanya ROHIS, mentoring agama, dan yang berkaitan dengan kerohanian lainnya. Disini saya juga belajar berorganisasi.

Dan yang terpenting di sini pula saya kenal yang namanya internet, hingga terbukalah pintu-pintu dunia untuk ku jelajahi satu persatu.

Di Smanpala pula, saya mulai mengenal banyak orang dari berbagai daerah di Kabupaten Lahat. Sebelum akhirnya saya harus mengenal lebih banyak orang dari berbagai penjuru bumi pertiwi *InsyaAllah saya bahas di Hijrah Part 3*.

Smanpala, dengan Izin Allah, mengenalkan dan mengajari banyak hal. Dari berbagai sumber, terutama dari guru-guru ku yang luar biasa hebat di mata ku. Senior-senior ku yang seantiasa mengayomi, juga teman-teman ku yang senasib sepenanggungan.

Penuh makna, sepertinya disinilah Allah mempercaiku untuk mulai menyusun sendiri kepingan puzzle kehidupan ku.

Disinilah, keinginan saya waktu SMP untuk mengetahui cara belajar yang baik terkabul. Disini saya tahu cara belajar yang tepat buat saya.

Dan disinilah, Puzzle-puzzle kehidupan ku mulai jelas arah dan tujuannya... Allah memberitahu ku tempat yang baru yang musti ku datangi untuk mengisi kotak kosong puzzle kehidupan ku itu.

Terimakasi Ya Allah, kau berikan ku pemahaman tentang agama Mu hingga semakin mendekatkan ku pada Mu dan Rasul Mu.

Terimakasih Keluarga besar SMANPALA yang memberikan begitu banyak ilmu dan pengalaman buat saya, terutama guru-guru ku yang telah menjadi guru kehidupan ku.



To Be Continue ---> Hijrah Part 2
@yesiispani


sumbergambar: http://prisonerofjoy.blogspot.com/2010/05/todays-hijrah.html



.

Belajar Dari Diva

Suatu kali, di pagi buta saat gelap gulita masih menyelimuti belahan bumi yang ia pijak. Langit masih berhias bintang dan masih bercahayakan bulan. Keheningan pun masih mencekam. Semua anak manusia masih terlelap dalam buaian mimpi-mimpi indah, ada yang berselancar di pantai terindah di dunia ada yang bertemu orang yang sangat dikasihi ada pula yang tinggal di isatana bidadari di atas awan sana, semua serba indah, tentunya itu ada dalam mimpi entah siapa di sepertiga malam itu. Namun tidak untuk gadis kecil yang masih sangat belia di sebuah desa terpencil yang jauh dari jangkauan segala aktivitas yang katanya globalisasi. Kukuk ayam belum bergema, suara bedug pun belum berdegup-degup. Tapi langkah gadis kecil itu tidak mengenal situasi, yang ada di pikirannya hanyalah dia harus menjemput rezekinya sebelum 'dipatuk" ayam. Hingga sepagi itu ia terjaga meninggalkan semua mimpinya. Dan itu setiap hari.

"Diva, kamu sudah sholat nduk?"

"Iya, Mbah. Diva sudah cerita sama Allah..."

"Ingat ya nduk, Diva harus 'ngadu' dulu sama Allah sebelum menjemput rezeki-Nya.."

"Iya Mbah..."

Ah, pandai sekali gadis kecil ini. Setiap pagi, disepertiga malam, dia selalu mengadu pada Sang Pencipta tentang apa yang akan dia lakukan disiang harinya.

"Ya Allah, hari ini Diva udah siap buat jemput rezeki. Bantu Diva yaaa Ya Allah.." Suatu kali dalam do'a Diva yang masih begitu lugu.

Selepas sholat malam, Diva bergegas membantu Mbah Surti menyiapkan makanan-makanan yang akan dijualnya sehabis subuh. Mbah Surti sangat menyayangi Diva selayaknya cucu sedarahnya, seolah Diva adalah anak yang dilahirkan dari rahim anak kandungnya.

Ah, Mbah Surti, kau pun begitu banyak menebar derma. Hingga anak yang terkulai lemah di balut selembar kain yang kau temukan di dekat rumpun pisang yang meringis kedinginan dengan tangisannya yang super kencang seukurannya, kau bawa bayi mungil itu kau asuh sedemikian rupa ditengah-tengah himpitan ekonomi yang melanda mu. Kau ambil bayi mungil tanpa dosa yang salahnya ia dilahirkan dari rahim orang yang tidak bertanggung jawab. Oh Mbah, aku harus banyak belajar dari kemuliaan yang kau miliki.

"Mbah, Diva berangkat dulu ya.. Nanti siang Diva kan mau sekolah..."

"Iya nduk, hati-hati. Jalannya seng pelan. Ingat Allah selalu menjaga Diva.." Pesan Mbah Surti setiap pagi sebelum Diva berjuang melawan dinginnya pagi yang menusu-nusuk kulit tipisnya.



Yah, Diva. Gadis kecil yang sedari kecil tidak pernah mengenal wajah orang tuanya. Tidak ada benci atas orangtuanya dalam dirinya, bahkan Diva selalu mendo'akan orang tuanya setiap sholatnya.

Gadis kecil yang tangguh, di usianya yang masih belia dia hapuskan masa kanak-kanaknya untuk mengejar mimpi-mimpi nya sekaligus menghidupi dirinya dan Mbah Surti yang sudah tidak bisa kemana-mana lagi karena kerentahannya yang mulai menua.

Kerja keras, pantang menyerah, keyakina penuh pada janji-janji Sang Pencipta. Membuatnya begitu berani menghadapi segala problematika dunia.

Ah, Diva. Aku begitu malu melihat tingkah mu itu. Aku begitu malu, di usia ku yang sangat jauh di atas mu, malah kelakuan ku jauh di bawah mu.





.

Persepsi "Hujan Itu Berkah"

"Luna, jangan main hujan sayang!" Teriak seorang ibu paruh baya melihat anaknya yang sedang asyik berlarian, menari-nari di bawah rintik hujan yang mulai deras.

"Aduh hujan nih, kita berlindung di halte depan dulu ya!" gumam seorang laki-laki di dalam helm nya yang lekat di kepala.

"Ah, hujan lagi! jadi males nih kuliah." Celetuk mahasiswa di salah satu universitas kenamaan di bumi pertiwi ini.

Di belahan bumi yang lain, dua orang suami istri duduk manis di beranda rumah menikmati teh hangat yang di buat oleh sang istri dengan penuh kasih sayang dan cintanya pada suami. Di luar hujan deras menyirami tanah yang mulai gersang tak terawat. Seorang anak kecil melambaikan tangan kegirangan berlarian mengejar teman-temannya sambil tersenyum girang di antara derasnya butiran hujan yang menghantam tubuh mungilnya. Kedua suami istri itu tersenyum melihat buah hati mereka bermain dengan hujan begitu senangnya.

"Mas, apa gak kenapa-kenapa Putri di biarin aja main hujan-hunjanan gitu?" kata si istri yang mulai mengkhawatirkan kesehatan buah hati.

Dengan bijak suaminya berkata "Sayang, hujan itu berkah yang Allah kirim untuk makhluknya yang ada di bumi. Hujan itu turun untuk memandikan bumi yang terlanjur gersang tak terkendali akibat penghuninya. Hujan itu hadir untuk sebuah kehidupan, karena tanpanya bumi akan musnah. Tidak ada yang salah dengan hujan, hanya persepsi kita terhadapnya sajalah yang salah. Kita menganggap hujan bisa buat kita sakit, hujan menghambat kerjaan kita, hujan menghancurkan kegiatan yang sudah baik-biak kita rancang, dansebagainya, dansebagainya. Itu semua tidak lebih dari kesalah sebuah PERSEPSI yang kita tanamkan. Persepsi yang terpatri turun temurun."

"Sayang, hujan itu indah. Hujan itu berkah. Hujan itu anugerah. Hujan itu syukur. Hujan itu kebahagiaan."

"Hujan itu indah sekali, coba bayangkan kalau tidak ada hujan mana bisa kita berdua bermesraan gini memandangi buah hati kita bermain riang." Goda sang suami melirik mesra pada si istri yang tersenyum lembut menyambut kemesraan ladang syurganya itu.

"Sekarang kita rubah persepsi-persepsi salah itu. Biarkan anak kita bermain-main riang bersama setiap butiran-butiran lembut itu. Nanti langsung mandi sehabis main. InsyaAllah Putri akan baik-baik saja." Lanjut sang suami.

Dan di tanah lain di metropolitan, seorang gadis cantik dengan segala innerbeauty nya menatap lembut rintik hujan dari balik tirai jendela kamarnya mengucap penuh syukur atas hujan yang turun membasahi bumi pertiwi menghidupkan kembali jiwa-jiwa yang hampir mati suri. "Ah begitu banyak persepsi tentang hujan, namun aku memilih bahwa hujan itu berkah." Lirih gadis itu, senyumnya merekah begitu indah menyambut hujan yang mulai merintik-rintik pelan.



Apa persepsi teman-teman tentang hujan?



. SumberGambar(http://bestfard.wordpress.com/2011/11/18/keajaiban-hujan/)





.

Untitle

Ku ingin melihat bintang di langit yang berbeda

Ku ingin menatap rembulan di belahan langit yang lain

Ku tak ingin melihat mereka di langit yang sama

Karena ku yakin kau pun bisa melihat mereka

Aku tak rela mata kita beradu dipertemukan bulan dan bintang itu

Aku ingin melepas mu dari dunia ku

Menghapus kisah yang sempat bersemayam dalam hari ku

Menghapus kata yang terlanjur ada dalam ingatan ku

Dan mengobati luka yang terpaksa tergores dalam jiwa ku




.

Teguran Itu Begitu Lembut

Begitu banyaknya email yang ada di dunia maya, bahkan sulit untuk di hitung. Satu orang saja bisa memiliki lebih dai satu atau dua email. Tapi Kenapa email kamu yang "Tidak Sengaja" ku baca.

Dari sekian daftar email yang ada di list log in 'disini' kenapa email kamu yang gak di log out.

Dan kenapa pula harus aku yang "Tidak Sengaja" membukanya.?

Kebetulan kah.?

Dan kenapa pula aku harus 'mengacak-ngacak' pesan-pesan yang ada di email kamu.

Kenapa aku begitu penasaran dengan apa kegiatan kamu disana.?

Dan kenapa lagi, aku merasa sakit dalam jiwa ku saat ku telusuri pesan-pesan itu.

Ah, ada apa dengan ku? Kenapa air mata ku tidak bisa dibendung lagi...
Saat ku temui satu nama dalam inbox email mu dan "Tak Sengaja" ku baca isi pesan itu..


Namun di luar itu semua, syukur mendalam ku panjatkan pada Illahi. Ku sadari Allah begitu menyayangi ku.
Sebenarnya sudah beberapa kali Allah memberikan peringatan pada ku, untuk tidak mengharapkan mu. Tapi masih saja aku silau dengan peringatan itu.
Dan sekarang Dia kembali mengingatkan ku, dengan cara-Nya yang begitu lembut namun begitu mengena hingga lubuk hati ku yang terdalam.
Melalui akun email mu yang mungkin "Tidak Sengaja" belum di log out ini Dia ingin menyadarkan ku.

Kurasa memang aku sudah kelewat batas, membagi cinta-Nya untuk dia.

Ya Robbi, aku begitu malu pada mu. bahkan melihat bayangan ku di cermin pun aku malu.

Betapa aku sudah silau dengan cinta sesaat yang belum halal bagi ku.

Ampuni aku Ya Ghaffar....

Sungguh aku sangat lemah dalam bergaul, maka kuatkan aku hingga tetap terjaga kesuciannya..

Sungguh hati ku sering goyah dengan dunia, maka siramilah ia dengan cinta-Mu yang abadi..

Ya Robbul Izzati..

Sungguh aku mulai sedikit berbelok dari jalan-Mu, maka terangilah jalan-Mu hingga aku urung untuk tersesat..

Sungguh aku lemah dari godaan kata-kata indah dari kekasih-Mu, maka palingkanlah pendengaran ku, pandangan ku, dan ucapan ku pada semua yang Kau ridhoi..

Ya Ghoffur, ampunilah aku...





.

Edelweis

Edelweis...

Ah betapa istimewa bunga cantik ini.
Dia hidup jauh dari keramaian.
Dia hanya ingin bertemu dengan orang-orang yang mau berpayah-payah menjelajahi hutan.
Dia tak mau bertemu dengan orang-orang yang begitu sayang dengan energinya
Aku jadi iri, dia hanya bertemu dengan orang-orang hebat.


Teringat dulu pertama kali melihat keindahan edelweis di padang yang begitu luas di puncak ketinggian Gede Pangrango.

Beruntungnya dia sedang mekar dengan indah. Di bawah cerahnya bentangan langit yang dihiasi awan.

Ah Edelweis...

Kau begitu indah...

Aku ingin melihat mu di tempat yang lebih tinggi...

*Mahameru




.

Ketika Akhwat Teserang Sindrom GALAU

Pagi itu, beberapa saat setelah aku selesai melaksanakan kewajiban ku. Sholat subuh dua rakaat plus sunnah dua rakaat mendahuluinya. Saat lisan ku asiik melantunkan ayat-ayat Allah menjelajahi seetiap hufur yang terukir indah di atas lembar biru mushaf ku. Tiba-tiba lantunan lagu 'Sedekah-Opick' terdengar samar dari handphone ku yang sengaja ku letakkan di bawah bantal. Ku tutup mushaf biru muda yang erat di genggaman ku.

"Asslamu'alaikum.. Sofi, lagi sibuk gak? Pengen curhat niih.."

'Dhila kenapa ya, tumben banget dia pengen curhat. Biasanya juga aku yang curhat sama dia' pikir ku.

"Wa'alaikumsalam.. Baru selesai sholat subuh Dhil, kenapa ada masalah?" Tanya ku cepat, penasaran apa yang terjadi dengan sahabat ku ini.

Fadhila Izzati, yang akrab di panggil Dhila, adalah seorang aktivis dakwah kampus yang aktif di berbagai organisasi kampus. Dhila adalah teman ku waktu SMA, kami pisah setelahnya, karena kampus kami yang berbeda. Dari dulu hingga sekarang di semester akhir perkuliahan pun Dhila masih saja sibuk berorganisasi. Salut 'banget' sama dia, udah cantik, pinter, baik, sholehah lagi. Mukanya yang oval senantiasa di balut kerudung rapi membuatnya semakin teduh di pandang mata. Tutur katanya begitu lembut, menentramkan yang mendengarnya. Nasihatnya yang bijak melambungkan wibawanya. Pantas saja, tiap kali dia bersuara tidak ada satu suara pun yang membarenginya. Ya, hanya suaranya yang lembut itu memenuhi seluruh ruangan. Ah Dhila, kesholehan nya pun begitu membawa manfaat bagi orang disekeliling nya. Baktinya pada masyarakat begitu besar, tingkat kepeduliannya tak bisa di tandingi. Entahlah, kenapa hari ini tiba-tiba ia berkata 'galau'.

"Kamu kanapa Dhil?" Tanya ku lagi memecah hening sambungan jarak jauh kami.

"Aku galau nih." Katanya singkat.

"Galau gimana? Kamu jatuh cinta? Sama siapa? Ketemu dimana?" Rasa penasaran ku begitu besar hingga melontarkan pertanyaan bertubi-tubi seperti peluru yang tiada henti ditembakkan hingga mengenai mangsa.

"Sofiii... nanyanya satu-satu donk. Aku bingung nih mau jawab yang mana duluan."

"Hehehe.. iya-iya maaf. Kamu sih ngasih taunya setengah-setengah." Jawab ku cekikikan.

Aku hanya diam mendengarkan. Maklum, kalau akhwat yang curhat biasanya dia tahu sendiri apa solusinya. Hanya saja yang namanya cewek susah banget memendam rasa.

"Kamu benar Sof, kayaknya aku jatuh cinta."

"Mungkin terlalu cepat bilang itu cinta. Lebih tepatnya aku kagum sama dia."

"Entah sejak kapan, aku juga masih meraba-raba. Liat apa-apa pasti inget dia. Kadang aku liat sunrise di padang dekat kost juga ingatnya dia, gara-gara aku tahu kalau dia juga suka sunrise,"

"Kok kamu bisa tau dia suka sunrise Dhil?" Secepat kilat aku memotong cerita Dhila.

"Aku sudah tidak tahan dengan kondisi ku sendiri. Hati ku gelisah gak karuan." lanjut Dhila mengabaikan pertanyaan ku.

"Aku sudah mencoba berbagai cara Sof. Baca Al-Qur'an, Sholat sunnah, puasa, bahkan sholat istikhoroh juga aku lakuin. Tapi masih juga gak ilang-ilang bayang-bayang dia." Suara Dhila mulai serak terbatah-batah. Aku sangat tahu kondisi ini, di seberang sana pasti butiran bening itu sudah membasahi wajah putih bersihnya yang rupawan itu.

Aku masih terdiam mendengarkan cerita sosok wanita pujaan para adam dengan kerapawanan wajah dan hatinya itu.

"Aku sih yang salah, beberapa bulan yang lalu waktu rapat senat gak sengja liat tu orang. Abis itu perhatian kayaknya tertuju sama dia. Jadi lebih sering ketemu. Entahlah padahal dulunya sebelum itu aku gak pernah ketemu dia. Terakhir minggu kemaren aku baru tahu ternyata dia itu kakak tingkat aku di jurusan MIPA."

"Aku nyesel banget." Hembusan nafas terdengar pelan dari handphone ku.

Ah Dhila, tidak sengaja melihat lelaki saja dia sudah merasa bersalah sekali.

"Kamu kan tidak sengaja Dhilaa.. gak usah nyalahin diri gitu." Kata ku berusaha menghiburnya.

"Anggap aja aku gak bersalah karena itu. Tapi tindakan ku yang ngebiarin rasa itu berkembang, itu kesalahan terbesar aku Sofii."

Emang lain baget ya kalau akhwat yang jatuh cinta. Sudahlah 'pengobatan'nya baca al-qur'an, puasa, istikhoroh, masih saja mereasa menyesal. Aku yang tidak mengerti apa-apa ya hanya bisa diam dan berdecak kagum sekaligus menjadikan pengalaman berharga untuk perbaikan diri.

"Kenapa gak diajak nikah aja Dhil." Kata ku sembarang.

"Entahlah Sof, istikhoroh ku juga belum terjawab."

"Ya sudah ya Sof, Afwan udah ganggu pagi-pagi buta gini. Kamu lanjutin tilawahnya gih. Asslamau'alaikum." tutupnya.

'Wa'alaikumsalam, kok Dhila tau aku lagi tilawah ya?'

Ada dua pilihan ketika bertemu cinta

Jatuh cinta dan bangun cinta

Padamu, aku memilih yang kedua

Agar cinta kita menjadi istana, tinggi menggapai surga

(Salim A. Fillah)

Dhila, aku yakin kau pun pilih yang ke dua. Semoga istikhoroh mu segera terjawab dan bisa membangun cinta bersamanya atas izin dan ridho Allah tentunya. Amin Ya Allah. Galau (God Always Listening And Understanding). Sepertinya itu arti galau yang pas buat mu Dhil dan memang seharusnya dijadikan seperti itu saja arti galau itu... :)


@yesiispani





.

Ceritaku: Semester Pendek

Malam ini, jemari lentik ku bertambah mahir memainkan keyboard laptop kesayangan ku. Perlahan, halaman demi halaman mulai tersusun rapi. Lama sekali aku mengabaikan folder "All About TA" dalam partisi D:/ di laptop ku. Hampir dua bulan berlalu aku tidak bermain bersamanya. Niat sih ada, tapi realisasi nihil. Kursor yang sudah ku niatkan untuk mengarah ke folder All About TA selalu tergoda untuk membuka folder foto atau malah ke luar dari windows explorer dan membuka Google Chrom. Ah entahlah, kenapa aku begitu malas.

Kuliah semester pendek untuk 18 SKS itu sesuatu banget, ditambah lagi ini saat semester akhir (baca: semester VI) ku menjalani kuliah. Beban Tugas Akhir terus memanggil-manggil ku untuk segera di selesaikan, dosen pun semakin rajin memberi tugas. "Hari-hari yang butuh tenaga ekstra" bisik ku pelan.

Ya, dalam waktu tiga bulan aku harus sudah menyelesaikan tugas akhir ku dibarengi dengan materi yang masih tersisa 14 SKS di luar tugas akhir. Bertambah lagi PKL yang di bagi ber 'part-part' hingga mengharuskan membuat laporan di setiap 'part' nya.

Jemari ku makin tak kenal lelah hingga ku sengaja saja melakukan peregangan. "Supaya kuat" kata ku dalam hati.

"Kita bisa menyelsesaikan ini semua tepat pada waktunya" tutur ku pada diri sendiri.

Iya, begitulah cara ku berkomunikasi pada diri sendiri. Aku harus diskusikan semua keadaan ku pada jiwa dan raga ku, supaya kelak dalam perjalanan semua bekerja dengan harmoni. Otak jalan, hati ikhlas, badan pun sehat. Semua saling mendukung satu sama lain.

Ku pandangi jam di handphone 'mungil' ku, 01.16 AM. Sungguh kalau semua organ dalam tubuh ku sudah 'akur' waktu terasa berjalan begitu cepat.

Aku harus istirahat, ini tidak adil untuk tubuh ku. Takut dia 'ngambek', ku rebahkan diri di kasur biru ku yang sudah memanggil-manggil sedari tadi namun terus ku abaikan.

Cahaya putih itu menyilaukan pandangan ku, menghambur cepat menyinari bumi ini. Pagi yang indah di tepi panatai ini. Indah sekali, lautan membentang luas dihiasi cahaya merah bersepuh emas dan burung-burung gagah nan memesona di atasnya. Kolaborasi suara lambaian daun kelapa di pinggir pantai dan Riak ombak kecil terdengar di hamparan laut di hadapan ku merdu sekali. Ku pejamkan mata merasakan sentuhan lembut angin pagi yang lembab di tepi pantai ini.

"Indah sekali.. Seperti mimpi rasanya bisa berada di tempat seindah ini." lirih ku, penuh syukur pada Robb ku atas hiasan bumi yang ku dapati.

Jam dinding di kamar ku terus berdetak dan lelah ku pun sudah terobati.


author: @yesiispani





.

IKAN dan PANCING


Sepanjang hari ku lalui begitu berat. Teman-teman ku melewati masa kecilnya dengan penuh kehangatan. Bermain, bermanja-manja, tamasya, dan kegiatan anak umur 12 tahun lainnya. Suatu hari aku protes kepada ayah, kenapa aku diperlakukan seperti ini. Ayah menjawab pertanyaan ku singkat.


"Nak, Ayah tidak mau memberi mu ikan. Tapi ayah ingin membekali mu pancing..."

Aku sungguh kecewa dengan jawaban itu, sejak aku bisa mengingat masa lalu, seingat ku ayah selalu memberikan jawaban itu atas pertanyaan ku. Hingga usia ku terus bertambah, dari waktu ke waktu aku selalu berusaha memahami maksud jawaban ayah.

Saat orang tua teman-teman ku mengajarkan bermain games atau bahkan membelikan mereka seperangkat peralatan permainan games. Ayah tidak melakukan itu pada ku. Ayah malah mengajari berjualan, mulai dari membungkus hingga menawarkannya pada orang lain, ayah membekali ku buah-buahan yang di petik dari belakang rumah untuk ku bawa ke sekolah. Hasil berjualan itulah yang ku miliki sebagai uang saku. Tidak ada yang ayah minta dari hasil penjualan itu, semua milik ku. Aku merasa ayah tidak begitu menyayangi ku, karena tidak pernah mengabulkan permintaan ku dengan mudah. Selalu ada yang harus ku kerjakan jika ingin mendapatkan sesuatu.

Saat teman-teman ku diajak tamasya ke tempat-tempat wisata, ayah mengajak ku pergi melihat transaksi bisnis nya bahkan tak jarang ayah mengajak ku berkebun di kebon kopi yang berjarak ratusan meter dari rumah dan ditempun dengan jalan kaki.

Sering kali aku mengeluh, Ayah aku ingin sekali menjalani kehidupan ku layaknya anak seusia ku. Tapi ayah dengan tegas menjawab "Nak, Kamu harus menjadi kebanggaan Ayah!"

Dan saat putih abu-abu menjadi sebuah kebanggaan setiap remaja, penuh kebebasan, bergaul sana-sini, jalan sana-sini. Ayah memilih untuk mengajak ku keliling ke agen-agen kolektor kopi rekan bisnis mu. "Ayah apa sebenarnya yang kau mau?"

Terakhir kali aku bertanya pada mu dengan desakan berharap mendapat jawaban. Dan kau menjawab begitu lembut dan penuh kesabaran atas kekesalan ku.

"Putri, jawaban ayah masih sama. Ayah tidak ingin memberi mu ikan. Tetapi ayah ingin membekali mu pancing." Ku lihat tatapan serius ayah yang penuh kelembutan.

"Ayah memang jarang memberi Putri ikan, namun itu bukan berarti Ayah tidak sayang sama Putri. Justru karena Ayah sangat menyayangi Putri makanya Ayah memberi Putri pancing bukan ikan yang sudah di tangan, supaya Putri bisa mendapat Ikan lebih banyak dari pada yang Ayah berikan. Putri juga besar kemungkinan bisa menangkap ikan yang lebih berkelas dibanding ikan yang ayah miliki"

Aku masih terpaku mendengarkan penjelasan ayah, dengan penuh tanda tanya di kepala ku. Apa itu ikan yang ayah maksud, kenapa harus pancing yang ayah berikan, dan apa pula maksud ayah dengan ikan yang lebih berkelas itu. Ayah, sungguh aku di gandrungi kebingungan.

Di awal kuliah ku, saat teman-teman asik menikmati kehidupan baru mereka dengan kebebasan memilih apa yang mereka inginkan. Ayah, sekali lagi kenapa? Kenapa saat itu kau malah pergi dari kehidupan ku dan hanya meninggalkan satu pilihan. Aku harus menjaga ibu, meringankan bebannya, dan berjuang untuk hidup ku sendiri.

Waktu terus berjalan, perlahan ku temui kata demi kata untuk menjelaskan jawaban mu. Hingga sekarang dapat ku rangkai kata-kata itu menjadi sebuah jawaban yang sempurna.

Ayah, baru ku tahu gunanya pancing yang kau berikan. Hari demi hari ku lalui tanpa ayah di sisi ku. Dan Pancing itu pun semakin banyak menghasilkan ikan.

Terimakasih ayah! Ayah tidak memberi ku ikan tetapi pancing, kini pancing itu bisa menjangkau tempat yang lebih jauh dari tempat ayah menangkap ikan dulu, dia sudah tidak lagi memancing di tambak tempat ayah selalu mengajak ku memancing, tetapi pancing itu sudah berkelana memancing ke berbagai tempat. Bahkan ia akan segera berlayar ke lautan untuk menangkap ikan yang paling besar di luasnya samudera sana. Do'akan Putri ya, Yah!

Maafkan Putri, Ayah! Jika selama ini prasangka Putri sudah membuat Ayah kecewa. Sekarang Ayah bisa tersenyum lega di atas sana, karena Putri sudah mengerti guna Pancing yang Ayah berikan.



.   --------------------The End---------------------


Semoga teman-teman bisa mengambil hikmah dari kisah "Pancing dan Ikan" ini.

Nah, Sekarang Teman-teman lebih suka di beri IKAN atau PANCING..???



image source: id.wikipedia.org



.

Masih Dibawah Langit Yang Sama

Sang fajar kembali merangkak di ufuk timur

Menerangi sudut kamar ku yang tanpak kusam

Ku picingkan mata melempar pandangan di luar jendela

Berharap ada sang fajar lain yang mampu menerangi sudut jiwa ku

Aku terdiam dalam penatnya metropolitan

Hanya mereka kendaraan yg bersaut-sautan bising menghantam gendang telinga ku

Ingin ku hentikan desah nafas yang tak jelas

Untuk sejenak melepas penat menjemput lepas

Di bawah langit yang sama

Di bawah awan yang sama

Di timpa air hujan yg sama

Tapi terasa begitu jauh

Maaf, aku terlalu mengharap mu



#menunggusebuahpertemuan#______#masihdibawahlangityangsama#



.

First Experience of Geophysical Surveys

Survei makroseismik pertama yang saya lakukan sebelum menjadi seorang seismologist (Asik..)
Eeemm.. gima yah bilangnya,..?! hehehe

Kemarin waktu hari jum'at 14 Spetember 2012 kami (saya dan teman satu jurusan saya Geof45) berangkat ke bogor, survei geofisika (hanya makroseismik, mikroseismiknya simulasi saja) untuk gempa bogor yang terjadi pada tanggal 9 September 2012 lalu.

Duuh, itu benar-benar survei yang sangat mendadak bagi saya dan teman-teman. Bagaimana tidak kami diberitahu dosen kurang dari 24 jam sebelum berangkat. Semua persiapan ga mateng, kelupa'an ini, kelupa'an itu. Ujung-ujung dapat teguran deh dari dosen (Eemm dapet mines gak ya nilainya..hahaha). Iya, ini survei dinilai karena dijadikan PKL buat kami.

Sempat kesel sih sama dosen,
"Ini apa-apaan sih, kita disuruh turun ke lapangan mendadak gini?"
"Ya iyalah banyak kekurangan, lah ngasih kabarnya mendadak banget."
"Duh Pak kita baru pertama kali turun ke lapangan, jadi wajar donk!"
Atau "Ga bisa gitu dong Pak, mereka kan udah tau jauh-jauh hari kalau bakalan ke lapangan." karena sang dosen ngebandingin kita dengan PKL angkatan sebelumnya yang terdesain dengan baik.

Tapi, dipikir lagi memang harusnya begitu. Iya, karena kalau sudah benar-benar kerja sebagai ahli gempa *Assiiikk* kita akan sangat sering menghadapi hal seperti itu.
Ya gimana tidak, kalo ada gempa merusak mau ga mau harus turun ke lapangan jika ditugaskan.

Saat melakukan survei makroseismik dan langsung melihat sendiri keadaan bangunan warga bogor (Cibunian-Pamijahan) yang rusak parah, tragis banget, dengan gempa berkekuatan 4.8 SR banyak rumah ambruk bahkan ada yang rata sama tanah. Aneh? semestinya tidak, mengingat perkampungan tersebut tepat di atas pusat gempa.


Duuuuhh, survei pertama. emang bener-bener ya, Sesuatu.. Hahaha

Udah di lapangan, ternyata data yang kita cari masih kurang. Kurang banget malah. Dosen jadi bingung sendiri, kelimpungan ngejelasin apa yang harus kita lakukan karena melihat wajah-wajah memelas minta bantuan (hahahaa..). Tapi tetep ga menguras semangat kita untuk survei.
Kita jelajahi perkampungan yang trjejer di lereng-lereng bukit itu untuk mendapatkan informasi.


Terlepas dari survei kita yang serba seadanya,...
Pasti ada pesan yang ingin Allah sampaikan melalui sebuah musibah.
Itu yang selalu saya ingat dari sebuah musibah, walau kadang sulit mengartikannya.

Di sana, banyak sekali rumah yang ambruk. Warga pada mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga yang rumahnya masih bisa di huni.
Entahlah apa yang bisa saya simpulkan dari apa yang saya lihat.

Saya hanya bisa menarik kesimpulan untuk saya sendiri.
Bahwa, Allah sudah memberikan peringatan buat saya.

Saya baru menyadari, ternyata tingkat kepedulian sosial saya masih sangatsangatsangat kurang.
Saya sudah tahu sedari awal bahwa akan survei ke daerah bencana. Tapi saya tidak menyiapkan apapun yang bisa saya hibahkan untuk para korban.
Saya masih terlalu banyak memikirkan perut sendiri.

Oh betapa lembutnya cara Allah memberitahu kesalaha ku.
Semoga kelak tingkat kepedulian ku lebih bertambah...Amin yra

Kok nyambungnya ke situ sih.. gapapa ya...hehehe
semoga bisa menjadi pengingat juga buat teman-teman. ^__^

Belum bisa nulis banyak, Maaf ya, masih kecapean baru pulang tadi siang..hehehe

Semoga ada yang bisa di petik... :-)


.

Di bawah kubah Metropolitan

Saat ku tahu kita berada di bawah langit yang sama
Kubah langit malam Metropolitan
Hati ku tak henti bergejolak
Tak ingin menatap mu, tapi aku rindu

Saat ku tahu jarak kita hanya sejengkal
Peluang bertemu semakin besar
Aku sangat mengharap itu
Tak ingin menatap mu, tapi aku rindu

Jiwa ku tak tenang, terus bertanya dan bertanya
Bertanya sesuatu yang tak bisa ku temukan jawabnya
"Kapan pertemuan itu tiba?"

Pertemuan tak sengaja
Aku suka itu

Setiap kali pertemuan tanpa di duga itu terjadi, hati ku bergetar hebat
Salah tingkah tak tau harus berbuat apa
Kau tahu, saat itulah yang paling ku suka dari diri mu

Aku suka kamu
Bukan karena paras mu
Aku suka kamu
Bukan karena ketenaran mu
Aku suka kamu
Bukan karena apa yang kau miliki

Aku suka kamu
Karena kaulah satu-satunya yang bisa menggetarkan hati ku

Di bawah kubah Metropolitan
Ku ingin melihat mu lagi



.

Dia Yang Sering Dilupakan..*Simpel Tapi Penting*

Setiap mau nulis pasti ide-ide yang sudah terancang baik dalam memory otak langsung buyar. tapi it's fine lah ya.. terus mencoba ajah...:)

Mulai dari mana yah enaknya..

Eeemm, beberapa waktu yang lalu saya baca bukunya mas Donny Dhirgantoro "5 Cm"..

Seru, asyik, terharu, romantis, menegangkan, fantastis, kocak, banyak kesan yang saya temukan di dalamnya..
Bagian yang paling saya suka adalah perjalanan mereka(tokoh dalam bukunya) ke puncak MahaMeru. Karena saya juga suka dan sering mendaki gunung, jadi feel nya dapet banget walaupun belum pernah mendaki Gunung Semeru (Semoga segera bisa mencapai puncak tertinggi pulau jawa ini..:D).

Ditambah lagi mereka anak kota yang seumur hidup mungkin baru itu kali pertama masuk hutan belantara. Butuh perjuangan yang besar untuk bisa menggapai puncak. Namun mereka semua(ada 6 orang) mampu tiba di tanah tertinggi di pulau Jawa.

Apa Rahasianya??!

Ternyata hanya sangat simpel, dia yang tak jarang dilupakan sebagian kita, dia yang sangat sederhana namun perannya begitu kuat dalam menggapai sebuah kesuksesan.
Apa itu?
Yes, that's right!
Impian alias Dream!

Mereka punya impian *keinginan* yang kuat untuk menggapai Mahameru.

"Kita hanya perlu menaruh mimpi kita disini *Kening*. Lalu kita hanya butuh kaki yang harus berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang harus bekerja lebih dari biasanya, hati yang selalu bersyukur, dan mulut yang selalu memanjatkan do'a."

Kira-kira seperti itu penggalan dialog mereka.

Mimpi *Impian* jugalah yang sangatsangatsangat sering di bahasa oleh motivator-motivator di bumi ini. Karena impian itu ibarat bahan bakar pada kendaraan, ketika bahan bakar habis maka dia tidak akan bisa berjalan dan tidak akan bisa sampai pada tujuan. Begitu pula *Impian*, ketika kita punya impian dia akan menjadi bahan bakar yang memacu kita untuk terus berjalan *Berjuang* hingga menghantarkan kita pada kesuksesan.

Saya pernah mendaki gunung Gede Pangrango bersama teman-teman kampus saya, cukup sulit bagi saya untuk menempuh jalan yang tak henti-hentinya menjak mengingat badan saya yang *sedikit* bengkak (Kalo kata teman saya mirip doraemon..Hahahahahaha...). Eiitttss, tapi jangan salah loh, gitu-gitu saya cewek pertama yang sampai alun-alun Surya kencana dari 50 orang peserta... Bukan sombong loh yaa...(Hiihihihii..^_^)

Capek? Iya capek banget (Secara bawa buntelan karung yang ga mau lepas di tubuh..hahaha)

Ngeluh? Sempet, tapi bentar doank.

Pengen nyerah? Hampir, tapi ga jadi.

Saya mengalami hal yang sama dengan apa yang di alami dengan teman-teman saya. Medan yang kami tempuh sama.

Tapi kok saya bisa tiba lebih dulu?

Nah itu dia rahasianya..

Betul sekali, IMPIAN..!

Saat itu saya ingin sekali melihat Sunrise dari puncak...
Jadi IMPIAN saya adalah untuk melihat Sunrise..
Simpel banget yah, tapi bagi saya liat sunrise itu sesuatu banget apalagi liatnya di atas gunung... itu tidak terkira senangnya. :)

Saat saya capek, sunrise langsung melintas di benak saya jadi semangat lagi.
Saat saya ngeluh, sunrise dateng lagi dalam pikiran saya jadi ilang keluhannya.
Saay saya pengen nyerah, sunrise manggil-manggil daria atas puncak, jadi saya pasrah deh ngelanjutin perjalanan..hehehe

Begitulah IMPIAN, ketika kita ngerasa down dia akan datang membujuk kita untuk bangkit lagi.

Saya dan teman-teman saya sama-sama punya tujuan, yaitu bisa sampai puncak. Tapi sebagian hanya ingin tiba di puncak saja tanpa ada embel-embel lain. Hanya saja saya tambah impian saya untuk bisa melihat Sunrise. Maka jadilah semangat saya ga putus-putus, pengennya jalaaaaan aja terus..hehe

Maka saran saya buatlah impian yang LEBIH dari impian orang lain.

Ketika saya memutuskan harus bisa melihat Sunrise dari puncak, alhasil saya bisa melihat sunrise (Bagus banget loohh..^_^) dan saya juga tiba di puncak lebih cepat dari yang lain.

Kelihatannya keinginannya saya itu aneh banget, *Ngeliat sunrise di taman dekat rumah juga bisa* 'mungkin' ada yang berpikir begitu. Iya mungkin saja itu aneh, tapi setidaknya itulah yang membuat saya tiba di tujuan lebih dulu.

Nah, sekarang yuuk Perbesar Impian, biar kata orang mustahil juga gapapa. Karena itulah yang akan menjadi bahan bakar bagi kita. Setidaknya kita bisa tiba di puncak lebih dulu dari orang lain....^__^

*Semoga bermanfaat*

*Koreksi ya kalo ada salah*

#SalamSuksesMulia

regards @yesiispani

Festival SuksesMulia

Hai hai haiii....
Assalamu’alaikum wr.wb...
Salam SuksesMulia.... ^__^
Waaahhhh ada yang baru nih..
Sapaannya berbeda dari biasanya ya..
Iya donk, kan udah tersengat dahsyatnya energi yang luar biasa dari #FestSuksesMulia..hehehe
Sssttt... #FestSuksesMulia apaan sih? Acara yang bigimana tuh? Pada penasaran yaa...:)
Tenang-tenang, saya akan ceritakan serunya #FestSuksesMulia untuk teman-teman semua, terutama bagi teman-teman yang belum sempat hadir menyaksikan event fenomenal ini...
Acara yang sangat spektakuler dengan pembicara-pembicara yang expert di bidangnya masing-masing.
Siapa aja mereka? Yuk kita intip.. hehe
Ada Indra Noveldy, sang marriage conselor...
Ada Elly Risman, Parenting..
Ada dokter Kasim Rasjidi,.
Ada Febiola Aryanti, Finance..
Ada Badroni Yuzirman, Founder TDA
Ada Saptuari Sugiharto, Owner joggist Gila
Ada Aryo Diponegoro, Pakar property..
Ada Ali Akbar, Sang pakar SEO
Ada Nukman Luthfie, pembicara yang katanya paling ganteng dengan SocMed nya,,hehehe
Ada Juga Indrawan Nugroho, Dengan cara belajar abad 21.
Dan Ada sang Inspirator SuksesMulia, Jamil Azzaini, dengan mukjizat cintanya yang menggemparkan..:)
Naaaahh apa aja sih ilmu-ilmu luar biasa dari beliau-beliau ini.. yuukk check it out..:)
Jeng.... Jeng.... ^__^
Okeh, kemarin Mas Indra Noveldy bertanya pada peserta: “Mana yang lebih berperan dalam kehiduapan ini, Karier atau Pernikahan?” kira-kira begitu yaa..:)
Nah, teman-teman jawab apa?
Saya anggap jawaban teman-teman adalah “Pernikahan” ya sama dengan jawaban teman-teman yang ada di festival kemarin. Oke, lantas sudah berapa banyak waktu yang kita sediakan untuk mencari ilmu tentang pernikahan? Dan berapa banyak pula waktu yang kita luangkan untuk menuntut ilmu supaya bisa mendapat atau meningkatkan karier? Banyakan mana? Jawabannya saya yakin banyakan waktu yang diluangkan untuk karier kan? Sama seperti teman-teman di festival.
Ternyata memang kebanyakan kita akan mengutamakan pernikahan, NAMUN kenyataannya berbeda. Kita mengutamakan pernikahan tapi waktu hampir semua dialokasikan untuk karier.
Naah mulai sekarang pilihan kita akan menentukan pernikahan kita, ternyata lagi pernikahan itu ada ilmunya loohh... yuuukkk kita galiii lebih daleeemm.... :)
Nah, bagi yang sudah menikah mendampingi anak itu sangat perlu kata Ibu Elly Risman. Bahkan harus tahu apa yang di update anak di dunia maya. Anak ngetwett tengah malam kita harus tahu. Dan HARUS punya GOAL dari pengasuhan terhadap anak, supaya tidak salah arah...
Kata dokter Kasim Rasjidi, kita harus sayangi tubuh kita jaga kesehatan supaya bisa melihat dan mengarahkan tumbuh kembang anak untuk meraih hidup SuksesMulia...:)
Dan jangan buat rencana keuangan, tetapi biarkan keuangan mengikuti rencana kita.. gitu kata Mba Febiola Aryanti..
Heeemmmm... selesai urusan kerumahtanggaan nih,, sekarang kita masuk ke dunia entrepreneur dan teknologi duluuuuu...:)
Kata bapak TB... eh salah.. kata Pak Roni maksud saya..hehehe
“Nasib kita ditentukan oleh tindakan kita”, lah benar juga karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang mengubahnya. Jadi kita kudu bertindak dulu nih baru Allah akan merubah nasib kita. Sepakat? Oke sepakat aja ya..hihii
Nah ada bonus nih dari Pak Roni, kita dikasih resep buat mulai berbisnis..
1. Reason --> harus punya alasan kenapa kita mau terjun bisnis
2. Belief --> yakin kalau bisnis kita akan berhasil
3. Dream --> impian yang besar untuk bisnis kita
4. Strategy --> siapin strategi yang mateng
5. Action --> Action ajah, jangan kelamaan mikir
6. Presistance --> nah kalo udah action, harus ulet yaa. :)
7. Pray --> Selalu libatkan Allah..
Duuuhh...duuuuhhh...duuuhhhh... maaf yaaah, ada yang ke materi dari beberapa pembicara saya skip karena saya ketinggalan, gak nyimak...hehehe
Langsung ke acara puncak...
Jeng...Jeng....:)
Inilah dia, MUKJIZAT CINTA dari Inspirator SuksesMulia, Bapak Jamil Azzaini...
Eennnggg...iinnnggg..eenngggg....
Inilah acara yang ditunggu-tunggu para pengunjung. Tempat duduk di area seminar langsung full lagi. semua orang yang lagi bertebaran di area pameran langsung merapat...
Penampilan energik Pak Jamil seolah menghipnotis semua pengunjung dengan cerita-cerita yang mengaru biru dan lucu. Membuat kita mencucurkan air mata namun juga bisa membuat kita terbahak-bahak dengan kekocakannya.
Saya gak siinggung materinya yang dalem itu yah, biar penasaran..hehee
Mau tau gimana serunya MUKJIZAT CINTA ikut langsung eventnya yaaa,, biar lebih berasa..
Untuk info jadwal bisa cek disini ---> www.KomunitasSuksesMulia.com atau bisa tanya-tanya langsung disini ---> @KomunitasSM
Saya do’akan semoga teman-teman yang membaca artikel ini (Juga yang di luar sana) mendapatkan kehidupan SuksesMulia...^___^


@yesiispani


.

Aku Rindu.!

Empat tahun sudah berlalu semenjak ku langkahkan kaki menapak lebih jauh mananggalkan seragam putih abu-abu ku tuk gapai target yang lebih tinggi.
Kepakan sayap yang ku rajut kencang semasa SMA terasa semakin lemah diterpa angin.
Aku rindu.
Iya, aku merindukan suasana SMA. Ketenangan, kesejukan, lingkungan yang sangat mendukung untuk sebuah kebaikan demi kebaikan.

Sangat solid, saling mendukung satu sama lain. Berlomba-lomba dalam kebaikan.

Aku rindu Asrama ku.
Asrama "Aiska Salsabila" dan penghuninya.
Teman-teman yang penuh kesan. Walau kadang di bumbui dengan konflik-konflik kecil tetap membuat kerinduan ku memburu padanya.

Aku rindu masjid di depan asrama ku.
Masjid yang sederhana namun melahirkan orang-orang yang luar biasa.
Ingat sekali, ketika bulan Ramadhan seperti ini disetiap sudut masjid berjejer akhwat-akhwat luar biasa yang sedang khusyuk memegang mushaf dengan mulut yang berkomat-kamit melantunkan ayat-ayat Allah.

Aku Rindu.
Rindu shaf yang rapat dan rapi di masjid sekolah ku.
Aku rindu penghuni-penghuni masjid yang luar biasa.

Aku rindu, teman-teman ku yang selalu mengingtkan ku saat langkah ku mulai goyah.
Mereka selalu datang tepat sebelum aku salah melangkah.

Aku Rindu.
Rindu sekali.
Hingga mengakar dalam jiwa ku, kerinduan yang dalam akan suasana rohani SMA ku.

Aku rindu.
Rindu suara ketokan pintu kamar dari kakak kelas ku, membangunkan ku untuk bermunajah kepada ILahi Robbi dikala semua orang terlelap dalam buaian mimpi-mimpi indah bunga tidur.

Aku rindu.
Rindu berlomba-lomba menghatamkan Al-Qur'an di bulan penuh berkah.

Aku rindu.
Rindu SMA Ku

Aku Rindu.

Sungguh aku rindu.

Rindu suasana yang selalu mengajak ku mendekatkan diri pada Robb ku...



*Aiska Salsabila
*All of you always in my hearth.

@yessiispani


.

Polosnya Keanu..!

Menjelang ujian akhir semester tugas menumpuk, di tambah lagi harus mengurusi berkas-berkas lamaran kerja. Waktu libur yang dijadwalkan untuk persiapan ujian pun menjadi kacau. Bolak-balik Bintaro-Tangerang, naik turun angkot, kereta, ojek, dan bus menambah kepenatan ku. Pulang ke kost wajah sudah kusut bersepuh debu jalanan metropolitan. Sungguh tak enak aku dengan teman satu kost ku memperlihatkan wajah kusut itu. Di tambah lagi wajahnya seringkali datang mengacaukan konsentrasi ku...#Eh


Ditengah kepenatan itu, aku yakin Allah tak suka dengan tingkah ku. Dia kirimkan malaikat kecil bernama Keanu untuk menghibur ku. Anak tetangga dekat kost ku. Dia begitu lucu dan menggemaskan. Bayangkan saja, di usianya yang baru 8 bulan beratnya sudah 12 Kg. Setiap ku sapa, dia selalu melemparkan senyum tulusnya yang menentramkan.

Selalu ku sempatkan menyapanya setiap kali lewat depan rumahnya. Tak terkecuali ketika kepenatan menghampiri ku, cukup bermain bersamanya, sekedar menggendong atau mencium pipinya yang tembem, rasanya penat itu langsung terbang melayang menjauhi ku.

Ah, indahnya wajah lucu nan lugu itu. Dia mengingatkan ku dengan keponakan ku yang jauh di seberang sana..
Ghina & Rara.. miss uu.. ^__^


*DiTengahTengahKepenatanKu*

*Kamar Kost Q*

*29 Sha'ban 1433H*


@yesiispani

^___^

.

Ketika Teguran Itu Begitu lembut: Maka Nikmat Tuhan Kamu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan?

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam pun berganti hari. Waktu begitu kencang berlari meninggalkan masa lalu. Kesibukan ku pun bertambah seiring dengan menjelangnya penghujung kuliah semester ini. Tugas dari dosen semakin banyak ditambah bahan seminar tugas akhir yang harus segera dikumpulkan. “ALLAH bersama ku” bisik ku pada diri ku, ketika semangat ku mulai kendor.

Tantangan ku pun bertambah ketika virus berhasil merobohkan tembok kekebalan tubuhku. Flu yang baru pertama kali ku alami separah ini, hingga fungsi penciuman hidungku hilang total. Aku tidak bisa mencium aroma apapun disekitar ku. Bahkan parfum teman ku yang sangat menyengat pun tidak tercium sama sekali. Kekhawatiran ku bertambah ketika kepala ku pun ikut pusing tak terkira, hingga memaksa ku harus berbaring di tempat tidur untuk sementara.
Mengeluh? Iya, ku akui keluhan itu ada. Sempat terbesit dalam benak ku “Kenapa harus sakit di saat-saat seperti ini?” atau “Kenapa nggak besok-besok saja ketika semua tugas ku selesai?” atau “Ya ALLAH jangan dulu sakit sekarang”. Sampai air mata pun tak bisa ku bendung lagi, menahan semua itu.

Namun ALLAH sayang pada ku, aku yakin itu. Sungguh tidak ada kejadian di muka bumi ini di luar kehendak ALLAH, bahkan daun yang jatuh dari dahan pun tidak terlepas dari kehendak ALLAH. Dan aku rasa begitu pula dengan apa yang ku alami. Ditengah-tengan keluhan ku, tanpa sadar ternyata ALLAH menegur ku dengan Ke Maha Lembutan Nya.
Entahlah, tilawah ku hari itu tepat sekali sampai pada surat ke 55 juz 27, yaitu surat Ar-Rahman. Jatuh air mata ku menetes di atas lembaran Al-Qur’an yang ada dalam genggaman ku saat terucap lembut di bibir ku

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Betapa malunya aku dihadapan ALLAH. Baru satu nikmat yang Dia ambil, itu pun hanya sementara saat flu, aku sudah begitu banyak mengeluh. Sedang nikmat-Nya yang menggunung (yang niscaya sehari semalam pun tak cukup untuk ku menyebutkannya) belum ku syukuri semua. Namun baru terkena flu saja aku sudah banyak sekali mengeluh.
Aliran butiran bening air mata ku semakin deras ketika ku lantunkan berulang-ulang ayat ALLAH
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” dalam surat Ar-Rahman sore itu.

Sungguh nikmat Mu yang mana lagi yang akan ku dustakan Ya ALLAH. Hamba Mu hanya bisa merintih memohon ampun atas ketidaksabaran yang seringkali memenuhi relung jiwa ini. Ampuni aku Ya ALLAH. Ampuni seluruh umat Mu yang kadang mengabaikan nikmat-nikmat Mu. Amiin Ya Robbal Alamin.

Menganyam Buih Di Gulungan Ombak

Aku Bergerak walau tersentuh..

Aku Berjalan walau merangkak..

Aku Berlari walau terseret..

Namun aku hanya diam tertunduk malu dalam kebisuan,

Mengais dasar lautan

Terkulai di langit hampa udara...

Aku harus kemana???

Kompas kehidupn berputar tak jelas arah...!

Bahkan kabut pun membutakan pandangan ku

Adakah cahaya terang di balik kelamnya kabut itu?

Atau malah badai yang menghantam.?

Entahlah yang ku tahu aku harus bergerak menapakkan kaki meraih tujuan.!

Sedangkn aku terkulai layu di antara bunga-bunga yg sedang bersemi

Ku terpa jalan terjal tak berujung

Mengarung tak bertepi,aku tetap dalam kesendirianku...

Meresapi belaian angin yang membacok tulang

Ku coba menganyam buih di gulungan omba

Tapi aku tetap kesendrian ku..

Tak berdaya dalam lelah...

Menadahkan tangan dalam jeritan nafsu yang membara

Aku hanya tertunduk malu dalam pilu....!

Ku tunggu siang yang tak kunjung datang

Memburu malam dalam gelap kelam

Menembus jagat raya secepat cahaya

Akankah ku temui ramai untuk membuyarkan kesendirian ku

Memecah kepenatan ku, mengubur kebosanan bersama ketidakberdayaan ku.

Tetesan embun di pagi ini membasahi semanagt ku yg sedang gersang

Hingga ku coba mengkis karang dengan lemah ku

Tunas kehidupan mulai tampak walau semu

Aku harus berjuang

Aku harus bangkit...

Kenapa harus termangu

Sedang ulat bisa berjuang memecah telur untuk menjadi kupu-kupu yang cantik...!



By: Herly Fals Ispani & Yesi Ispani D'Kanca



.

Peluang Itu Tidak Pernah NOL

Dalam statistik peluang itu rentangnya {0
Tidak mencapai 0, juga tidak pernah 1. Kalaupun dia 0 dan 1 kejadian itu sangat sangat jarang terjadi.

Dalam hidup juga begitu.

Peluang itu selalu ada (tidak pernah 0) walau tidak sempurna (P ≠1).

Peluang itu selalu ada di setiap helaan nafas, hanya saja dia tidak kasat mata.

Dia tidak terlihat jelas.

Dia juga tidak akan pernah memanggil kita dan mengatakan bahwa dia adalah peluang (kecuali atas izin Allah)

Dia hanya bisa di lihat bagi orang yang mau berusaha dan punya keberanian untuk merealisasikan peluang tersebut.

Saya ambil contoh dalam berbisnis.

Ribuan peluang yang ada di sekeliling kita.

Hanya dengan melihat sekuntum bunga, sudah banyak sekali peluang yang bergelantungan disana.

Mulai dari peluang untuk membuka usaha disana mulai dari akar (usaha pupuk misalnya) sampai dengan kuntum bunganya (jual bunga sampai fotografi).

Begitu banyak peluang yang tidak kasat mata, ada ribuan bahkan jutaan.

Hanya saja butuh SATU saja keberanian untuk menjadikannya kasat mata.

Terlihat dengan jelas dan di akui banyak orang.

“Ayo fighting! Kita realisasikan peluang yang tidak kasat mata itu..” ^__^





sumber gambar: http://downloadsoalpembahasanujian.blogspot.com

.

Pengamen Kecil

Sore menjelang di stasiun kereta Serpong. Ditemani hujan rintik-rintik yang terdengar merdu berjatuhan di atas genteng Peron 3. Ku lihat jam di Handphone ku, masih ada sepuluh menit lagi sebelum keberangkatan. Sore itu ku pilih KRL Ekonomi untuk ku naiki. Langsung saja ku naik ke gerbong yang tepat berhenti di hadapan ku. Belum banyak orang yang naik karena kereta itu baru saja tiba. Ku lihat di pojok dekat pintu ke gerbong sebelah bapak-bapak paruh baya yang sibuk dengan koran yang ia temukan di samping tempat duduknya. Dan tepat di seberang tempat duduk Ku, ada seorang ibu-ibu dengan seorang anak perempuan kecilnya yang lucu, Ku lempar senyum pada mereka berdua dan mereka langsung membalas dengan senyuman yang begitu tulus.

Tak lama menunggu akhirnya kereta yang ku tumpangi pun diberangkatkan. Ada beberapa pengamen yang buru-buru masuk lewat gerbong tempat ku duduk dan langsung menuju gerbong yang lebih ramai. Hanya ada dua anak kecil yang berhenti di gerbong itu. Yang satu membawa gitar yang lebih besar dari ukuran tubuhnya, tangan kirinya pun masih terlalu pendek untuk menekan kunci nada. Dan anak kecil yang satunya siap-siap untuk bernyanyi. Anak kecil itu mulai memetikkan gitarnya dan melantunkan syair-syair lagu, aku tidak begitu mendengar lagu mereka karena aku juga mendengarkan lagu dari handphone ku dengan headset, yang ku tahu lagu itu di populerkan oleh grup band ST 12.

Kereta terus melaju, Angin malam Kota Metropolitan menyapu seluruh tubuh ku. Terasa dingin menyegarkan setelah kepanasan saat menunggu di stasiun. Ku perhatikan lagi dua pengamen kecil itu, petikan gitarnya cukup piawai untuk ukuran anak kecil seperti dia. Segera ku alihkan pandangan ku ke luar pintu sambil memandangi lampu-lampu tol yang dekat dengan jalur kereta di sebah kiri karena mata ku mulai basah berkaca-kaca.

Pikiran ku melayang menjelajahi kota Metropolitan, terbawa derasnya angin yang menerpa ku yang datang dari pintu di dekat ku. "Sekejam apa sebenarnya kota ini?" lirih ku.
Entah seberapa keras aku berpikir, tak mampu ku menemukan jawabannya.

Pengamen kecil itu, perkiraan ku baru berusia 7 tahunan. Mereka masih begitu kecil, bahkan jika gitar yang dia pegang di tegakkan akan lebih tinggi gitarnya dari pada pengamen kecil itu. Entahlah, ku rasa seharusnya mereka baru mengerti yang namanya sekolah atau bermain dengan teman-temannya seperti layaknya anak-anak seusia mereka.

Sebegitu kejamkah ibu kota, hingga anak sekecil itu sudah mencari nafkah sendiri. Aku tidak mau terburu-buru berpikir bahwa orang tuanya yang mengajarkan untuk melakukan itu. Tapi yang ada dalam benak ku adalah, seberapa sulitkah kehidupan yang mereka hadapi sehingga mereka, pengamen kecil itu, harus berkeliling ke gerbong demi gerbong, kereta demi kererta untuk mengumpulkan receh-receh ataupun selembar uang ribuan yang keluar dari kantong para penumpang.

Miris sekali melihat pemandangan itu, ingin rasanya ku tawari saja mereka, pengamen kecil itu, untuk menjadi adik ku saja.

Duhai petinggi negara ku, ku harap anda dapat membuka mata dan hati anda untuk melihat betapa rakyat negara ini masih begitu banyak yang butuh uluran lembut tangan anda dan teman-teman anda yang duduk di singgasana negara ini.

Image source: http://noem.multiply.com/journal?&page_start=20

#Sugesti : Melihat Kesulitan sebagai Tantangan

cerita tentang seseorang yg mensugesti diri dg hal2 yg merugikan.. emmm.. q kasih hastag #Sugesti ajah yah... :)

1. ceritanya gini, dia anggap saja namanya A dan temannya B. mereka berteman cukup akrab, namun punya kebiasaan yg sangat beda. #Sugesti

2. Si A a/ tipe orang yg mandiri, tidak mau merepotkan org lain. aktif organisasi juga suka ikutan seminar motivasi. #Sugesti

3. si B sukanya shopping, jalan2, internetan. #Sugesti

4. suatu hari si A mengeluh pada si B. "aku pusing nih, kayaknya masalah datang bertubi2. masalah kuliahlah, masalah rumahlah" #Sugesti

5. si B yg sejatinya juga banyak masalah, diam dan menarik nafas panjang lalu berkata..... #Sugesti

6. "Sejatinya tidak ada yg namanya masalah, yg ada hanya tantangan dalam hidup" #Sugesti

7. "Bergantung org mau menilai hal itu apa. ia berpandangan itu tantangan atau masalah. penyelesaiannyapun akan berbeda" #Sugesti

8. "orang yg menganggap kesulitan yg ia hadapi sbg tantangan akan membuatnya kuat dan ingin segera menyelesaikan tantangan itu" #Sugesti

9. "sedangkan yg berpikir itu sbg masalah. dia akan terugesti bahwa kesulitan itu akan menyulitkannya & cnderung mengeluh" #Sugesti

10. "Sekarang kamu termasuk yg mana?" tanya si B. dan si A hanya terdiam merenungi setiap kata yg ia dengar. #Sugesti

11. percayalah bahwa kesulitan itu bukanlah sebuah masalah akan tetapi sebuah tantangan yg harus segera kita pecahkan. #Sugesti

12, saat menganggap kesulitan sbg masalah, maka akan tersugesi hal2 negatif dalam pikiran kita, yg membuat kita suka mengeluh... #Sugesti

13. ...dan cenderung tidak ada motivasi untuk menyelesaikannya. namun ketika kita menganggapnya sbg tantangan... #Sugesti

14. kita akan tersugeti pd hal2 yg positif. kita akan memiliki semangat u/ menyelesaikan tantang itu. #Sugesti

15. sama halnya dengan ketika kita outbond, rintangan(bc:kesulitan) yg kita hadapi membuat kita memiliki semangat yg menggebu-gebu. #Sugesti

16. dan ingin segera menyelesaikan rintangan itu. krn apa, saat itu kita menganggap rintangan sbg tantangan bukan masalah. #Sugesti

17. walaupun kita harus sampai keseberang hanya dg seutas tali dengan pemandangan di bawah jurang yg dalam, kita tetap semangat.. #Sugesti

18. walau kita tahu banyak kemungkinan yg akan terjadi, misal tali putus atau semisalnya. namun kita akan tetap berani melewatinya. #Sugesti

19. itu semua bisa kita lakukan karena kita menganggap itu sbg tantangan dan bukan masalah. #Sugesti

20. sm jg dg kesulitan yg ada dlm hidup kita. ktk kita menggapnya sbg tantangan maka kita akan punya keberanian u/ menyelesaikannya #Sugesti

21. walau kita tahu akan banyak kendala dalam perjalanan menyelesaikannya. kita akan tetap maju dan berjuang. #Sugesti

22. so, tinggal bergantung kita mau menganggap kesulitan sbg masalah atau tantangan, krn itu akan mempengaruhi pikiran kita. #Sugesti

23. Fighting..!!!! #Sugesti


Presented by : @yesiispani

#MenjagaHati


Mau sharing ah...Maaf yah nantinya kalo menuhin home nya..hehee.. cerita ttg #MenjagaHati.. semoga bermanfaat.. :)

Dulu, dulu banget ada temen yang jatuh cinta sama seseorang. Entahlah itu cinta atau apa, yang jelas jantungnya berdebar. #MenjagaHati

jantungnya berdebar saat dia bertemu dengan laki2 itu. bahkan hanya sekedar mendengar namanya. #MenjagaHati

Dia seorang akhwat, aktivis dakwah gitu. orangnya biasa2 saja. tapi meneduhkan jika memandanginya. #MenjagaHati

Dia sangat menjaga kesucian hati dan raganya. namun entah sejak kapan dia mulai memeperhatikan gerak gerik laki-laki itu. #MenjagaHati

Dia sendiri tdk tahu. Rasa itu mnelusup lembut mmenuhi ruang hatinya. Bnyak menyita wktu &pikirannya. hingga dia bingung sndri. #MenjagaHati

Suatu hari, karena sudah cukup lama memendam rasa itu, dia ceritakan perasaannya sm saya bahwa dia menyukai seorang ikhwan. #MenjagaHati

ikhwan, aktivis dakwah dalam organisasi yg sama dengannya. #MenjagaHati

Saat itu dia bilang dengan wajah tenang penuh arti. "Akhirnya aku terjatuh juga" #MenjagaHati

"Aku jatuh cinta" lanjutnya. mata beningnya tanpak basah dengan raut muka penuh penyesalan. #MenjagaHati

Aku hanya diam terpaku mendengarkan cerita teman ku itu. aku yg tidak mengerti apa2 hanya bisa jadi pendengar yg baik baginya. #MenjagaHati

"Aku tahu tidak ada yg salah dengan perasaan ku, tapi aku juga sadar aku salah membiarkannya terus berkembang dalam hati ku" #MenjagaHati

"saat aku mulai menyadari ada yg aneh dg perasaan ku. aku membiarkannya saja, dan malah terkadang aku sengaja memperhatikannya" #MenjagaHati

"Hingga akhirnya aku sadar hal itu banyak menyita waktu ku, yg seharusnya ku manfaatkan u/ memperkuat keimanan ku" #MenjagaHati

"Seberapa keras aku berpikir, aku tetap tidak bisa memaafkan aku yg selalu memikirkan dia ketimbang mengejar cinta-NYA" #MenjagaHati

ketika itu, dia diam. ku lihat air mata bening mengalir dari sudut matanya. aku yg tidak tahu apa2 waktu itu, langsung berkata..#MenjagaHati

aku yg tidak mengerti langsung berkata. "Bilang saja sama dia kalau kamu suka. Biar gak galau lagi" #MenjagaHati

"Aku ingin mati sahid" jawabnya membuat ku bertaambah bingung dg kata2 nya... #MenjagaHati

"Aku pernah mendengar, bahwa org yg mampu menahan perasaannya, tdak dsampaikan kpd yg dicintainya. dan saat itu ia meninggal.." #MenjagaHati

"...Dan saat itu ia meninggal, maka dia termasuk orang yg mati sahid." #MenjagaHati

"Aku tidak mau mencari kebenaran dr pernyataan itu. Aku hanya berharap itu benar dan aku bisa #MenjagaHati ku. Dan memperkuat keimanan ku."

"Ada kalanya aku sangat ingin dia tahu akan rasa ku, tp ktka aku mengingat kalimat itu, aku tak ingin terperangkap lbh jauh lg" #MenjagaHati

"Spt sekarang, aku sangat ingin dia tahu aku menyukainya. Tp sekali lg aku hanya berharap tidak ada yg menyadari perasaan ku.." #MenjagaHati

"Kecuali, aku dan Allah. hingga saatnya tiba. aku ingin tetap menahan rasa ku" #MenjagaHati

"Maaf yes, aku sudah menyita waktu mu dengan cerita ku." katanya pelan, melempar senyum teduhnya pada ku. #MenjagaHati

Sekali lagi, aku yg tidak tahu apa2 hanya bisa terdiam. meresapi setiap kata yg melantun dr keindahan lisan teman ku itu. #MenjagaHati

Aku termenung mengingat semua yg kulakukan, aku terenyuh dengan ceritanya. dia begitu fasih #MenjagaHati dan raganya.

Benar2 tdk ada yg tahu syp yg mampu membuat bimbang hatinya. Aku yg tempat dia cerita pun hanya tahu bhw dia sdang jatuh cinta. #MenjagaHati

Aku tdk tahu pada siapa dia jatuh cinta. seperti yg dia katakan. hanya Allah dan dia yg tahu siapa ikhwan itu. #MenjagaHati

Aku malu sendiri jadinya kala mengingat kata2 teman ku itu. karena aku jg ingin mendapat sahid itu. #MenjagaHati

Atau kebahagiaan sprt yg dia rasakan skrg bersama pemilik tulang rusuknya. #MenjagaHati

Terakhir yg ku tahu tentang dia adalah, dia bersama dengan ikhwan yg dulu sempat menyita waktu dan pikirannya. #MenjagaHati

Dia ta'aruf dengan ikhwan itu. Entah bagaiman bisa, tapi proposalnya jatuh ke tangan ikhwan itu. Sungguh tdak ada yg kebetulan. #MenjagaHati

Entah seberapa iri nya aku pada teman ku itu yang sangat piawai menata hatinya, yg jelas hanya ada penyesalan dalam hari ku, karena kecerobohan ku menmpakkan perasaan ku. #MenjagaHati

Sekian dulu yaaa,, sharing kali ini.. nanti di lanjut dengan cerita yg lain... semoga ada hikmah dan manfaatnya.. :D #MenjagaHati




Presented by: @yesiispani





.

Untitle

Saat ku mulai tersesat, Dia selalu mengingatkan ku dengan caranya.
Hingga langkah kesesesatan ku tidak terlampau jauh ku jalani.
Walau sakit namun itulah jalan terbaik yang Ia tunjukkan pada ku.

Saat keluh kesah mulai mengikuti ku tanpa lelah, Dia juga terus membukakan jalan-Nya untuk ku.
Entah dari arah mana Ia selalu memberikan cahaya terang untuk jalan ku yang berliku dan penuh ranjau.
Hingga tak ada alasan bagi ku untuk menyerah begiu saja.

Aku malu pada-Nya.
Sudah berapa sering aku mengabaikan peringatan-Nya.
Entahlah...
Sepertinya sudah tak terhitung lagi jumlahnya.
Membuat ku semakin tertunduk dalam penyesalan saat bersimpuh di hadapan-Nya.
Rasanya ribuan jam sujud penyesalan ku tak mampu menghapus tebalnya tembok malu yang telah ciptakan.

Aku pun malu padanya.
Seudah berapa kali aku membuatnya merasa tak nyaman dengan adanya aku.
Membuat ku tak berani menatapnya walau dari kejauhan.

Entahlah...
Entahlahh..


*catatanoranggalauhahahahahahaha*
*NotRecommended*

Follow me ; @yesiispani

Bukan Ujian Tapi Tantangan

Ketika di tinggal pergi sosok pemimpin dalam hidup ku, dunia seakan redup seketika. Aku tidak berani menerawang ke masa yang akan datang. Hal itu seolah ujian berat bagi ku yang masih belia. Namun ku katakan saja ini “Bukan Ujian Tapi Tantangan”. Maka seketika itu juga aku akan mencari solusi untuk ketidakberdayaan ku kehilangannya. Dan akhirnya ku temukan diri ku yang lebih kuat menerima keadaan itu.

Ketika masuk kuliah, ku lihat wajah ibu ku yang mulai keriput namun terus mencari nafkah untuk membiayai kuliah ku dan kakak ku tanpa kena lelah. Setiap ku mengingat raut wajah itu sedangkan aku terus berleha-leha di rantau orang, maka seketika itu juga beban berat berton-ton menghantam pundak ku. Kuputuskan saja untuk men’STOP’ kiriman dari ibu. Ujian yang sangat sulit bagi ku karena kuliah ku di semester akhir. Namun ku katakan lagi pada diri ku ini “Bukan Ujian Tapi Tantangan”. Maka seketika itu juga otak ku berkelana mencari jalan untuk keluar dari tantangan itu. Hasilnya, Allah membukakan jalan itu lebar-lebar. Tawaran kerja sampingan mulai berdatangan pada ku.

Ketika kiriman ibu tidak lagi mengalir di ATM ku dan sudah ku temukan pekerjaan yang pas untuk ku yang tidak mengganggu jadwal kuliah ku. Aku sedikit tenang dengan keadaan ku itu. Tapi ternyata tidak semuadah itu, karena ternyata kuliah ku berubah jadwal, dari pagi menjadi siang. Sehingga kerjaan ku terancam sirna. Butiran berning pun mulai menetes membasahi pipi dan kerudung ku. Namun ku bisikkan lagi pada diri ku ini “Bukan Ujian Tapi Tantangan”. Maka saat itu juga sungai kecil di sudut mata ku berhenti mengalir. Alhasil, semangat ku berlipat-lipat jadinya dan ide-ide bermunculan menhampiri ku. ku coba loby pihak kampus untuk meminta masuk pagi kembali. Ternyata hasilnya nol. Namun tidak ada kata menyerah dalam menyelesaikan sebuah tantangan. Maka ku coba plan B. Loby dosen yang mengajar, minta dimajukan pagi kuliahnya. Dan berhasil ada beberapa dosen yang bisa masuk pagi. Alhamdulillah.

Ternyata belum juga selesai sampai di situ. Dua minggu setelahnya, ada peraturan baru jurusan ku benar-benar tidak boleh kuliah pagi karena paginya di atur jadwal untuk pengamatan. Rasanya ingin sekali marah, ingin sekali menangis. Akhirnya ku pilih saja menangis karena air mata ku tidak akan menusuk ke hati orang dan juga tidak akan menambah energi negatif pada diri ku. Orang-orang bilang “Sabar yah ini ujian”. Aku tidak butuh sabar karena ini “Bukan Ujian Tapi Tantangan”. Akhirnya Allah pun menunjukkan pada ku hikmah dari semua kejadian yang ku alami. Dari semua tantangan yang ku hadapi Allah selalu menyediakan penyelesaian yang tak pernah ku duga sebelumnya. Alhamdulillah.

Maka anggaplah semua ‘masalah’ yang kita hadapi sekarang dan yang akan datang sebagai Tantangngan bukan ujian. Saya teringat pada waktu sebelumnya saya pernah mengikuti sebuah seminar dari seorang motivator ternama di Indonesia. Beliau mengatakan “Jangan kegeeran Allah mengirimkan Ujian kepada kita. Karena ujian itu ‘hanya’ Allah turunkan untuk orang-orang bertaqwa dan kuat imannya”. Jadi kalau kita sudah merasa punya iman yang tinggi kita baru boleh merasa itu sebuah ujian. Begitu kata Beliau.

Ketahuialah bahwa ujian itu butuh kesabaran. Sedangkan Tantangan membutuhkan kecakapan dan ketekunan untuk dapat keluar dari tantangan itu sendiri. So, alih-alih bersabar terhadap ujian (yang sebenarnya adalah tantangan) mending ubah pola pikir bahwa itu “Bukan Ujian Tapi Tantangan”. Sehingga kita tidak jalan di tempat atau malah mengalami kemunduran atas ‘masalah’ yang kita hadapi. Sobat, Yakinlah bahwa Allah selalu menyiapkan penyelesaian untuk setiap ‘Tantangan” yang Dia turunkan bagi kita. Anggaplah masalah itu sebagai Tantangan dan majulah lebih cepat.

Berapa banyak Tantangan yang sudah kita selesaikan? Tantangan apa yang harus segera kita selesaikan? Dan Tantangan apa yang mau kita hadapi supaya hidup lebih Sukses kedepannya?

Silahkan dijawab dan direnungkan. Semoga Bermanfaat. ^__^


Mau Ngobrol Dengan Saya? Follow Twitter saya : @yesiispani




.

Keberuntungan Itu Diciptakan


Yiipss,, keberuntungan itu diciptakan. Tidak ada kata beruntung di dunia ini. Hanya jika ada uang yang jatuh dari langit dengan tiba-tiba yang dikatakan keberuntungan. Selebihnya keberuntungan yang diciptakan. Sesuatu yang hanya di tunggu kedatangannya tanpa ada usaha untuk mendatangkannya hanya akan menjadi sebuah mimpi belaka, seperti pungguk merindukan bulan. Tak pernah kesampaian.

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan hadiah tiket launching buku #MekelarRezeki karya Pak @JamilAzzaini senilai 300Rb berikut 2 buah bukunya. Mungkin ada mengatakan saya sangat beruntung bisa mendapatkan hadiah itu, tapi bagi saya itu bukanlah sebuah keberuntungan. Akan tetapi keberuntungan yang diciptakan. Saya mendapatkan hadiah itu dari #kuis twitter yang diadakan @PenerbiMizan. Waktu itu persyaratan untuk mendapatkan hadiah Tiket launching senilai 300rb plus bukunya adalah dengan me-Retweet Favorite acount twitter @PenerbitMizan dan di mention ke sebanya-banyaknya teman kita.

Dari awal saya tahu ada Launching buku #MakelarRezeki saya memang sangat ingin menghadirinya. Namun karena KanKer alias Kantong Kering melanda anak kost ujung bulan, jadi saya tidak bisa membeli tiketnya. *hahahahaaa...DG*. Nah beberapa hari setelah itu saya tahu bahwa @PenerbitMizan mengadakan kuis. Setelah tahu syarat-syaratnya saya langsung kerjakan, saya mention teman-teman twitter sebanyak-banyaknya. Sampai-sampai jari tangan saya keriting karena waktu itu saya menggunakan Handphone. *hihihihihi..*

Saat pengumuman, ternyata acount twitter saya di mention oleh @PenerbitMizan yang artinya saya termasuk dari 5 orang yang memenangkan #kuis tersebut. Beruntungkah saya ? Atau Keberuntungan itu datang karena saya ciptakan?

Apa yang akan terjadi jika waktu itu saya hanya diam menunggu keberuntungan tanpa tindakan (baca: Usaha) apapun? Tepat, saya tidak akan pernah mendapatkan hadiah tersebut. Karena tidak mungkin @PenerbitMizan akan memilih saya tanpa ada satu pun mention yang saya tweet ke sana.

Itulah yang saya sebut “Keberuntungan itu Diciptakan”. Tidak hanya menunggu berpangku tangan menunggu saja dan berharap akan mendapatkan apa yang kita inginkan.ingat Kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu jika kita tidak bergerak untuk menciptakan ‘sesuatu’ yang kita inginkan itu.

Nah, sekarang tindakan apa yang sudah kita lakukan untuk mendapatkan yang kita inginkan?



Semoga bermanfaat. ^___^

Follow me : @yesiispani





.

Bintang Q

Kata orang bintang itu Indah dari kejauhan

Jika di dekati dia akan terlihat biasa

Bahkan tidak ada apa apanya

Dia hanya bercahaya di malam hari

Namun tidak untuk Bintang Q

Dia indah di kejauhan

Dan menawan di hadapan

Dia selalu bersinar sepanjang waktu

Menyinari kerapuhan hati ku

Dia begitu sempurna di mata ku

Dia menampakkan keindahan ketika benda lain tak dapat di lihat dalam kegelapan

Bintang Q

Kau sempurna di mata ku

SuksesMulia Part 2 : Asah Pilihan



Hai haii....

Assalamu’alaikum..wr..wb.. semuanyaaa.... :)
Sharing lanjutan nih dari artikel sebelumnya,, SuksesMulia part 1.. bagi yang belum baca bisa di baca dulu disini. Karena materinya bertautan. Terimakasiiihhh. ^__^

Nah kalo kemarin sudah dibahas mengenai SuksesMulia itu sendiri juga 5 Modus, yaitu:

1. Asah Pilihan
2. Aktifkan Daya Pancar
3. Pacu Mesin
4. Nikmati Masalah
5. Tabung EPos

Sebelum saya bahas, satu persatu mengenai ke lima modus di atas, saya ingin memberitahu RUMUS SuksesMulia terlebih dahulu. Sebenarnya sudah saya sampaikan di artikel sebelumnya, tapi saya lupa..hahaha..*ups

SuksesMulia = Expert x Aset x Epos


Itulah rumusnya, jadi untuk menjadi seorang yang SuksesMulia kita harus mehjadi seorang yang EXPERT yaitu ahli bidang tertentu, dan kita memiliki ASET dari bidang tersebut. Kemudian kita tebar EPOS (Energi Positif) sebanyak-banyaknya.

Oke.. chek it out ke lima Modus SuksesMulia... :)

Yang Pertamaaa adalaaaahhh Moduuuuss..

#Asah Pilihan


Apa sih maksudnya dengan Asah Pilihan?

Kalau pilihan saja belum mantab gimana mau mengasahnya?

Oke, pertanyaan yang bagus. Untuk mengasah pilihan ini, hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan mengetahui Passion kita. Apa itu Passion?

Passion adalah hasrat kita, keinginan kita, kemahiran kita, atau sesuatu yang jika dikerjakan dapat membuat kita enjoy, nyaman mengerjakannya. Untuk mudah memahami masalah passion ini, saya coba berikan contoh. Misalnya inspirator SUKSESMULIA Bapak Jamil Azzaini. Beliau ini sangat menyukai dunia training. Tepatya mengisi training, seminar, untuk memotivasi banyak orang agar mencapai SUKSESMULIA. Beliau itu kalau bicara, tentang training, mimpi tentang traing, ngerumpi tentang traing, lagi makan kepikiran training, mau tidur juga kepikiran traing. Dan kalau Beliau membicarakan training, ada kebahagian yang jelas terpancar dari dirinya. Nah kalau sudah seperti itu, inilah yang disebut dengan passion.

Yang perlu di ingat untuk point ini adalah..

% Lihat ke dalam diri kita *pikirkan dengan hati* apa yang menjadi passion kita lalu tentukan apa profesi kita. Ingat profesi itu bukan apa yang kita kerjakan sekarang. Walaupun kerjaan tersebut sudah kita tekuni selama bertahun-tahun, bisa jadi itu bukan profesi kita. Karena profesi itu adalah KEMAHIRAN YANG KITA MILIKI yang sudah menjadi gaya hidup (sesuai passion) dan juga menghasilkan.

% kemudian Creat your own profession (Ciptakan profesi kita sendiri) ga usah niru karena setiap orang punya passionnya sendiri-sendiri. Dalam artian, orang usaha kuliner, kita ikut usaha kuliner juga. Orang usaha property kita ikutan juga. Kembali lagi lihatlah ke dalam diri kita , Apa sih yang jadi PASSION saya?

% Kemudian Asah kemahiran kita itu. Dan untuk mengasah kemahiran sehingga kita bisa menjadi seorang yang expert di bidang itu butuh waktu 10.000 jam deliberate practice (Sepuluh ribu jam terbang). Butuh waktu sekitar 10 tahun jika di alokasikan 3 jam dalam sehari untuk mengasah kemahiran kita tersebut. So, sudahkah waktu kita digunakan untuk menjadi seorang Expert ?? sudahkan pantas kita untuk disebut sebagai masterpiece?? *Ssssstttt... Jawab dalam hati aja* ^__^

Okeee... sampai disini dulu yah. Untuk 4 modus nya di bahas di artikel berikutnya. Kalo kepanjangan jadi bikin males bacanya. Jadi bertahap saja dulu yaaa.. ^__^


Follow me : @yesiispani
Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.