Ceritaku: Semester Pendek

Malam ini, jemari lentik ku bertambah mahir memainkan keyboard laptop kesayangan ku. Perlahan, halaman demi halaman mulai tersusun rapi. Lama sekali aku mengabaikan folder "All About TA" dalam partisi D:/ di laptop ku. Hampir dua bulan berlalu aku tidak bermain bersamanya. Niat sih ada, tapi realisasi nihil. Kursor yang sudah ku niatkan untuk mengarah ke folder All About TA selalu tergoda untuk membuka folder foto atau malah ke luar dari windows explorer dan membuka Google Chrom. Ah entahlah, kenapa aku begitu malas.

Kuliah semester pendek untuk 18 SKS itu sesuatu banget, ditambah lagi ini saat semester akhir (baca: semester VI) ku menjalani kuliah. Beban Tugas Akhir terus memanggil-manggil ku untuk segera di selesaikan, dosen pun semakin rajin memberi tugas. "Hari-hari yang butuh tenaga ekstra" bisik ku pelan.

Ya, dalam waktu tiga bulan aku harus sudah menyelesaikan tugas akhir ku dibarengi dengan materi yang masih tersisa 14 SKS di luar tugas akhir. Bertambah lagi PKL yang di bagi ber 'part-part' hingga mengharuskan membuat laporan di setiap 'part' nya.

Jemari ku makin tak kenal lelah hingga ku sengaja saja melakukan peregangan. "Supaya kuat" kata ku dalam hati.

"Kita bisa menyelsesaikan ini semua tepat pada waktunya" tutur ku pada diri sendiri.

Iya, begitulah cara ku berkomunikasi pada diri sendiri. Aku harus diskusikan semua keadaan ku pada jiwa dan raga ku, supaya kelak dalam perjalanan semua bekerja dengan harmoni. Otak jalan, hati ikhlas, badan pun sehat. Semua saling mendukung satu sama lain.

Ku pandangi jam di handphone 'mungil' ku, 01.16 AM. Sungguh kalau semua organ dalam tubuh ku sudah 'akur' waktu terasa berjalan begitu cepat.

Aku harus istirahat, ini tidak adil untuk tubuh ku. Takut dia 'ngambek', ku rebahkan diri di kasur biru ku yang sudah memanggil-manggil sedari tadi namun terus ku abaikan.

Cahaya putih itu menyilaukan pandangan ku, menghambur cepat menyinari bumi ini. Pagi yang indah di tepi panatai ini. Indah sekali, lautan membentang luas dihiasi cahaya merah bersepuh emas dan burung-burung gagah nan memesona di atasnya. Kolaborasi suara lambaian daun kelapa di pinggir pantai dan Riak ombak kecil terdengar di hamparan laut di hadapan ku merdu sekali. Ku pejamkan mata merasakan sentuhan lembut angin pagi yang lembab di tepi pantai ini.

"Indah sekali.. Seperti mimpi rasanya bisa berada di tempat seindah ini." lirih ku, penuh syukur pada Robb ku atas hiasan bumi yang ku dapati.

Jam dinding di kamar ku terus berdetak dan lelah ku pun sudah terobati.


author: @yesiispani





.

3 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.