-- Tersinggung? ~Mending Berubah~


Sumber: canoism.blogspot.com

Beberapa kali ikut seminar 7 Keajaiban Rezeki nya Mas Ippho Santosa..
Ketemu terus sama nih kata-kata, "Daripada tersinggung, Mending Berubah" yang disampaikan Mas Ippho dengan gayanya yang khas..
Bahkan gak hanya di seminar ajah, Baca bukunya seri #7KR juga sering ketemu sama nih kalimat.
Alhasil, nih kalimat seolah udah mengakar, tertanam kokoh di dalam hati dan pikiran.

Jadi keinget kejadian beberapa waktu yang lalu, waktu pengamatan bersama tim.
Waktu itu, kami yang udah lama mengutak-atik alat belum juga nemu hasil yang diharapkan. Saya yang udah ga sabar (Emang dasar ga sabaran,, ckckck.. *Jangan ditiru ya,, haha*), saya akhirnya langsung gerakin alat ajah buat nyari dangan cara manual. Temen saya yang liat saya langsung bilang gini "Kamu nih 'kasar' bangeettt.."

#Glekk, Saya yang aslinya mudah banget kesinggung langsung merasa gimana gitu, sesuatu banget di bilang kasar padahal ga maksud banget buat gitu.
Gak bisa di pungkiri, Ada perasaan gak enak sama temen saya waktu itu, setan emang selalu ada jalan buat ngebisikin yang gak baik.. :(

Tapi kali ini saya mau bikin setan yang tersinggung,, Hehehe
Bersyukur Allah selalu mengingatkan. Dia menegur sifat buruk saya itu, saya diingatkan dengan kata-kata ini lagi "Daripada tersinggung, mending berubah."
Pikiran sehat saya mulai menenangkan, Alih-alih terus tersinggung sama temen saya, saya lebih memilih untuk intropeksi,.

'Jangan-jangan temen saya bener lagi, selama ini saya terlihat kasar di mata lawan bicara saya'
'Jangan-jangan sudah banyak orang yang sakit hati dengan sikap saya'
'Jangan-jangan bukan hanya teman saya itu yang menganggap saya kasar.

"Duuhh, sungguh meruginya jika dalam bergaul bukan menyenangkan orang lain tapi malah menyakiti hati orang lain." saya membatin.

Saya intropeksi diri, apakah mungkin sikap saya sudah menyakiti banyak orang. Jika itu yang terjadi, Astaghfirullah.... -_- (Maafkan saya yaa teman-teman.. *Sungkem* =D )

Ketahuilah, dalam bergaul kita tidak bisa menebak apakah sikap kita sudah bisa diterima lawan bicara atau malah sebaliknya, bisa jadi sikap kita membuat orang lain merasa risih. Apalagi jika sudah berbeda bahasa, budaya, wilayah, ras, suku, de el el. Bisa jadi kita menganggap itu biasa tapi menurut lawan bicara kita itu kasar, gak sopan, atau tanggapan tidak enak lainnya.

Maka dengan perbedaan itu, kedua belah pihak harus bisa saling melengkapi. Yang satu harus bisa menjaga dan terus membenahi cara bicara, sifat, dan sikapnya. Dan yang satu juga harus bisa memahami, jangan tersinggung atau menilai yang gak *Asik* terlalu dini, tapi pahami dulu, pahami lagi, dan pahami terus...hehehe
Saling mengingatkan, dengan syarat, mengingatkannya dengan cara yang lembut, yang sopan, dan bisa membaca situasi, juga memilih waktu yang tepat.

Dan yang diingatkan, jangan dulu cepat-cepat memutuskan untuk tersinggung, atau marah, "Daripada tersinggung, mending berubah." ^_^

Ah, Mas Ippho emang bisa.. Daripada tersinggung mending senyumin ajah *plus intropeksi dalam hati*.. ^_^

Sumber: projurist.blogspot.com

Oke Ladies en jentelmen.. Singkatnya saya hanya ingin mengajak (Terutama diri saya sendiri yang masih sangat jauh dari sempurna ini) untuk bisa mengendalikan diri, tidak mudah terbawa amarah, dan mulai belajar mengelola emosi dengan baik agar terarah pada sikap dan sifat yang punya energi positif...

Eemm.. Tulisan ini Saya kasih hastag #ReminderPribadi karena tulisan ini untuk mengingatkan saya pribadi yang sering kali khilaf..
#IntropeksiDiri karena saya ini keseringan lupanya...
#SemogaBermanfaat karena saya berharap tulisan ini juga bermanfaat buat teman-teman..
#GudNait karena udah malem jadi pengen tidur dulu... Hahahaha

Met Rehat ya, semoga esok lebih baik dari hari ini... ^_^





.

***~_ Bangun Cinta _~***


Sumber: http://banyakartikelislam.blogspot.com/2012/02/jatuh-cinta-vs-bangun-cinta.html

Ada dua pilihan ketika bertemu cinta; jatuh cinta dan bangun cinta.
Pada mu ku pilih yang kedua..
Agar cinta kita menjadi istana, tinggi menggapai surga.” - Salim A. Fillah -


Ah, memang tidak habisnya kalau bicara soal cinta.

Materi yang selalu menarik untuk di bahas, entah itu saat curcol-curcol sama teman-teman, bicara sama nyokap, curhat sama kakak, atau sharing sama temen-temen pengajian yang bahasannya sudah mulai serius dan mulai mengarah pada persiapan-persiapan ke jenjang yang lebih tinggi.

Banyak memang jenis cinta, Cinta pada Allah, Cinta Pada Orang tua, Cinta pada sodara, Cinta sama sahabat.. Tapi tentu saja ini soal cinta yang paling fenomenal sepanjang sejarah. Apalagi kalau bukan cinta pada lawan jenis. Cinta pada orang yang siapa-siapa bukan, kenal juga baru, tau dia juga sekadarnya saja. Tapi bisa yaa, cinta yang satu ini sangat menarik dan tidak henti-henti nya jadi bahasan tak berujung.
Bahkan anak-anak SD yang masih ingusan pun sudah sangat fasih bicara soal ini, padahal di ajarin pun kagak di sekolah. Coba ajah kalo diminta bercerita materi-materi biologi yang ceritanya juga ga kalah panjang.. Ga bakal betah deh lama-lama, kecuali mereka yang emang suka sama suka dengan pelajaran ini. (Saya pun klenger untuk yang satu ini, apalagi kalo disuruh ngapalin.. langsung tepar deh.. hahahah...)

Bek tu topik..
Ada yang mananggapinya dengan cara-cara yang positif, yang baik, yang syar'i.. Hingga bertambahlah kecintaanya pada Robb nya. Dan bertambah pula ridho Allah padanya.
Namun banyak juga yang menyalahgunakan maksud cinta itu diciptakan. Alih-alih ridho Allah yang di dapat, malah murka Allah yang diterima akibat salah guna, salah langkah mengatasnamakan cinta.

Cinta yang sejatinya suci, disalahartikan, disalahgunakan untuk kesenangan sementara. Tidak sedikit yang mengatasnamakan cinta, maka berbuat melampaui batas. Pegangan tangan, bermesraan, yang hakikatnya itu hanyalah bisikan setan belaka. Padahal Nabi sudah mewanti-wanti...

Sumber: BBG Assunnah

Ladies, jangan mau yaah di perlakukan tidak adil oleh cowok-cowok yang tega memegang kamu dengan mengatasnamakan cinta, sayang, suka atau kata-kata gombal lainnya itu. Kalo ada cowok yang begitu, udah langsung kasih nilai minus sekian ratus ajah yaa, langsung masuk blacklist.. Ketampanannya langsung kasih minus 180 derajat dahh..

Hidup ini pilihan ladies, mau bercinta plus dapet ridho Allah plus lagi dapet pahala, plus plus lagi bidadari syurga iri sama kita. Atau mau bercinta dengan dikelilingi setan-setan plus menjauhkan ridho Allah dan mungkin plus-plus lagi mendapat murka Allah. Itu semua bergantung pilihan kita..
Dan Kabar baiknya, Allah memberikan kebebasan kita untuk memilih Ladies. Tentu saja kebesan itu ada masa berlakunya. Dia akan terus berlaku selama bumi masih berputar, matahari masih terbit dari timur, dan jantung masih berdetak. selama itu, kita masih punya kesempatan untuk memilih. Maka yang sudah terlanjur salah melangkah, beralihlah, bergantilah, kembalilah pada pilihan yang bisa menambah kecintaan kita pada Allah, dan menambah kecintaan Allah pada kita. Masih ada kesempatan, sebelum masa berlaku itu habis...

Saran saya sih Mending pacaran setelah menikah saja ladies, Lebih asiik, lebih leluasa, terlebih lagi setiap candaan sama si dia di nilai sebagai ibadah.. (Alaaahh, kaya udah pernah ngerasain ajah.. hahaha..).. Itu sih dari buku yang saya baca, dari beberapa sumber terpercaya dan memang sudah membuktikannya, dan dari beberapa cerita alias kisah nyata orang-orang terdekat saya. Pacaran setelah menikah itu lebihh gimanaaaaa gituuu... (Kata mereka yaa, bukan kata saya..^_^)

Sumber: http://rizkiabdillah.files.wordpress.com/2013/01/nikmatnya-pacaran-setelah-pernikahan.jpg
Saya sendiri memilih percaya pada buku yang saya baca dan percaya pada cerita mereka yang sudah membuktikan saja ketimbang percaya pada kata-kata manis yang mengatasnamakan cinta namun tidak ada bukti nyata akan cinta itu sendiri. Bagaimana dengan kamu Ladies??

Saya sengaja tidak bahas tentang bagaimana realisasi cinta yang syar'i, cinta yang mendatang berkah Allah, atau cinta yang mengalirkan pahala. Karena banyak sekali di luar sana, para ustad, ustadzah, ulama yang sudah membahas dengan begitu jelas dan lugas bagaiman menanggapi cinta agar memeperoleh ridho Pemilik Cinta itu sendiri. Terlebih lagi saya masih sangat jauh dari kesempurnaan menjaga cinta. Dan tentu saja saya belum tentu lebih mulia dari pada teman-teman yang sedang membaca tulisan ini. Karena saya pun tidak terlalu pandai mengasuh cinta yang satu ini, kadang dia seperti akan terjatuh, hanya beruntung saja ada banyak orang yang selalu mengingatkan. Melalui tulisan ini Saya hanya ingin mengajak diri saya sendiri dan teman-teman, untuk memperbaiki diri terus dan terus sepanjang waktu. Terutama untuk hal yang satu ini, karena tidak sedikit di luaran sana yang sudah salah melangkah, salah asuh dalam urusan cinta (Maksudnya salah mengasuh cinta). Dan saya berharap teman-teman yang membaca tulisan ini tidak termasuk salah satunya.. Aamiin ya Allah Aamiin.

Saling mengingatkan yaa,,.^_^



.

#YukBaca


Sumber: Koleksi pribadi

Temen-temen suka baca?

Kalau melihat buku nganggur, gatel kepengen baca?

Ngomong-ngomong soal baca membaca, saya dulu paling males yang namanya membaca buku, apalagi yang udah tebel-tebel lebih dari 100 halaman gitu.. Heeedddeehh, bisa berminggu-minggu baru kelar saya baca tu buku. Dulu, saya heran sama temen-temen saya, kok bisa yaa mereka betah banget baca buku. Apalagi temen saya yang ngefans bangeet sama Harry Potter, subhanallah tu buku novelnya kan tebel banget, tapi dia betah banget menclok di hadapan buku. Sampe buku yang nyampe 500 halaman itu di tuntaskan hanya dalam hitungan hari... *wooww*
Ada juga temen saya, waktu novel Ayat-Ayat Cinta (AAC) baru terbit. Itu novel kan lumayan tebel lah yaa.. dia selesein baca dalam sehari, ga nyampe malah, hanya beberapa jam doank.. *Woooww*
Waktu itu, saya bener-bener anti dah sama yang namanya baca, maleeess banget, beneran.. Hahaha
Karena temen-temen pada udah baca AAC dan kayaknya denger cerita yang ampe nangis-nagis baca tuh buku. Jadilah saya penasaran juga..
Akhirnya dengan sedikit di paksa-paksain, saya ikutan baca. Baru baca selembar dua lembar, masyaAllah mata rasanya beraaattt bangeett.. Hahaha
Alhasil 2 (dua) minggu saya baru nyelesein baca tu novel. Itu juga karena udah di tagih-tagih sama temen saya yang juga mau baca (Maklum novel dapet minjem, yang mau baca ngantri pula...haha)
Dan novel AAC inilah buku yang berkesan menjadi bacaan pertaman saya di luar buku-buku pelajaran (Alaaahhh, baca buku pelajaran.. Hahaha)

Tapi, Alhamdulillah itu dulu. Sekarang?
Sekarang udah suka baca, suka banget malah. Apalagi buku-buku motivasi, buku-buku bisnis, gitu.. Eeemmm, suka banget..^_^

Dan saya sangat berterimakasih kepada kakak saya (Ma'aciiihhh Mas Herly Fals Ispani...^_^) yang selalu ngedorong saya untuk membaca. Membaca apa saja. Saya inget banget kata kakak saya waktu itu...

"Baca buku apa ajah, karena setiap buku itu pasti ada pesan yang bisa di petik.."

Waktu itu saya lagi keranjingan baca novel, maklum abis tersengat energinya AAC jadi kepengen baca novel-novel nya kang abik yang lain. Saya bilang ke kakak saya, ya udah deh saya mau baca tapi bacanya novel yaa, atau komik (Dulu suka banget sama komik Dandoh..).

"Iya baca ajah, untuk membiasakan, baca aja apa yang di suka dulu. Nanti kalo udah kesengan baca, buku apa ajah jadi dibaca juga" Kata kakak saya, menyemangati.

Dan benarlah, sejak tamat SMA. tepatnya lagi waktu kuliah di Jakarta sih, karena deket gramedia juga. Jadilah saya seneeennggg banget baca. Kalo lagi nongkrong di gramed, itu saya bisa berjam-jam. Biasanya kalo hari libur, dari gramedia baru buka sekitar jam 11an sampe sampe sore sebelum magrib saya pantengin, bahkan kadang-kadang kalo lagi gak sholat bisa sampe jam 8 malem saya nangkring di gramed. Sekali nangkring satu sampe dua buku tuntas. Sampe mas-mas, mba-mba gramed udah mondar-mandir ajaa di depan saya... 'Nih orang ga bosen apa yahhh seharian disini..' udah saya ga beli lagi...hahaha (Maklum mahasiswa pas-pasan waktu itu.. jadi nyari baca yang free plus legal..hehehe)

Hasil dari banyak membaca itu memang luar biasa. Beneran deh, ga percaya? coba dulu donk.. #YukBaca..^_^

Ilmu yang di dapat benar-benar luar biasa bermanfaat untuk di amalkan di kehidupan sehari-hari..
Beneran,.. Saya ga bisa bayangin, bagaimana jadinya saya tanpa banyak membaca. Bagaimana cara berpikir saya tanpa membaca buku-buku berkualuitas itu... Jujur banyak sekali dampak dari membaca yang saya rasakan, perubahan yang ada dalam pribadi saya pun banyak yang dipengaruhi dari energi-energi positif dari membaca buku... *Jadi Terharu* :')

Eitss,, tapi bacaan Al-qur'an nya juga di banyakin yaa.. Jangan hanya baca arabnya saja, baca juga artinya... *Subhanallah manfaat, coba deh..*

Selamat menempuh hidup baru dengan perbanyak wawasan dengan membaca temanns.. Semoga bermanfaat.. ^_^


Nih beberapa #RecomendedBook buat teman-teman.. buku-buku ini adalah buku favorit saya.. Isinya, ilmunya luar biasa bermanfaat.. Cobalah baca, nanti kalau temen-temen merasa ga bermanfaat bilang ke saya, saya ganti rugi waktu teman-teman yang telah terbuang buat baca...^_^
Oke, cekidotttt...ini dia buku2 itu... ini hanya sebagian dari buku yang luar biasa karangan mereka yang luar biasa..

1. Al-Qur'an tentunya, jangan sampe lewat yang satu ini yaa..:D
2. 7 Keajaiban Rezeki (Ippho Santosa... dan seri lainnya buku mas ippho recomended semua dah..)
3. Unlimited Wealth (Bong Chandra)
4. Bumi Cinta (Novelnya Kang Abik,, semua novelnya saya suka)
5. Quantum Life Transformation (Adi W. Gunawan0
6. The Power Of Dream Book (Rangga Umara.. recomended banget buat kamu yang mau mulai buka usaha)
8. Note From Qatar (Muhammad Assad)
9. ON (Jammil Azzaini.. dan buku-buku pak jamil lainnya,,, bagus2 juga)
10. Menikah Untuk Bahagia (Indra & Nunik Noveldy.. Buat temen-temen yang udah nikah dan 'mau' nikah..)


Okeh, Gud nait ladis en jentelmen... Semoga bermanfaat, dan selamat menjadi pribadi yang baru dengan banyak membaca..

*SELAMAT MENCOBA*



.

Istikhara Cinta Q


"Istikhara Cinta Q"
Alaahhh udah kaya lagu aja...hehehe
Malam-malam gini galauu.. Gak papa, yang penting galaunya karena Allah..:)
Galau, Udah syar'i belum cara ini?
Galau, Allah ridho gak ya kalau aku seperti ini?
Galau, ini jalannya udah bener belum ya? Caranya udah baik gak ya?
Galau, dengan begini bisa lebih mendekatkan diri pada Allah gak? Bisa menambah ke-ridha-an Allah gak?

Eemm, kembali ke topik yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini. Istikhara, suatu ibadah yang melibatkan ALLAH (Ya iyalah, namanya juga ibadah..ga papa sih, biar panjang tulisannya..hehe) untuk memohon petunjuk atas pilihan yang sedang di hadapi.. Cinta, eemmm sebuah kata yang sederhana namun maknanya luar biasa (Monggo di artikan masing2 yaa..)..
Tentu saja banyak sekali perkara yang karenanya kita kudu istikhara dulu untuk mendapat petunjuk pilihan terbaik. Tapi dalam tulisan ini, saya khususkan untuk istikhara perkara cinta.. Yups, cinta.. C.I.N.T.A .. :-)

"Ngapain sih harus istikhara, toh yang datang melamar juga orang yang aku suka. Udah kenal lama. Dia juga baik kok orangnya.."
Mungkin ada yang nyeletuk gitu..(Mungkin looh, saya berharap tidak ada) tapi coba kita bahas. Kenapa sih harus istikhara.??

Tentu saja mengacu pada firman Allah yang menyatakan bahwa apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah dan sebaliknya jelek menurut kita belum tentu buruk menurut Allah.
Itulah gunanya istikhara, untuk meminta petunjuk Allah apakah pilihan yang akan kita ambil itu baik menurut Allah atau malah sebaliknya.
Sungguh, walau sepertinya sudah cocok abis (cocoknya udah abis.. #Eh..:P ) sama si do'i, hati-hati jangan gegabah mengambil keputusan, Libatkan Allah. Tanya sama Allah, kalau kita sama si dia bisa lebih mendekatkan diri kita sama Allah gak? Bisa membuat Allah tambah ridho gak?
Nah, salah satu media untuk bisa mengetahui hal itu yaa dengan istikhara. Tentu saja tetap masuk dalam list do'a di setiap do'a kita. Namun yang lebih afdol nya insyaAllah dengan istkhara.

Bicara soal ini saya teringat kata-kata teman saya.
"Aku memilih dia bukan karena saya memang sudah jatuh cinta sejak lama sama dia. Bukan karena dia sosok yang perfect untuk dijadikan kekasih halal ku. Bukan karena kemapanannya. Bukan karena kecerdasannya."
"Aku memilih dia, karena Allah menjawab Istikhara ku. Allah memberikan kemantapan di hati ku bahwa dialah yang bisa membimbing ku menuju ridho-NYA"
"Kalau sekedar karena aku mencintai dia terus aku memilih dia. Ah, aku takut ternyata dia bukanlah yang terbaik bagiku menurut Allah. Apalagi jika itu karena kesempurnaan, kemapanan, atau kecerdasannya. Rasanya hak tega, buat memilih dengan alasan-alasan klasik seperti itu"

Sungguh memilih pasangan itu bukan perkara sepele. Selalulah libatkan Allah, untuk ditunjukkan pilihan terbaik.
Untuk sholat idul fitri atau idul adha yang hanya sekali setahun saja kadang kita memilih pakaian terbaik (Tentu saja bukan itu esensi sejatinya, hanya untuk mengambil perbandingan yang paling mudah di ingat...). Lah, masa untuk ibadah seumur hidup (baca: nikah) tidak kita pilih yang terbaik menurut Allah. Bener looh,, ini perkaranya untuk Ibadah seumur hidup, bukan sekali seumur hidup, atau sekali setahun. Karena apa-apa yang kita kerjakan di dalam rumah tangga itu akan bernilai ibadah (dengan mengetahui ilmunya tentu saja).

"Saya udah istikhara nih. Tapi ga dapet mimpi juga, Padahal abis sholat langsung tidur.."
Emmm.. ini mesti di luruskan. Dulu saya juga mikirnya gitu. Tapi setelah mendengar penjelasan guru SMA saya, barulah saya paham. :D
Allah menjawab istikhara hamba-NYA tidak selalu, tidak musti dalam bentuk sebuah mimpi yang di dalemnya kita lagi sholat sama anak-anak dan di imami oleh si do'i (hedeeh,, itu mah sinetron banget..hehehe). Gak, gak selalu dalam rupa mimpi seperti itu. Akan tetapi Allah kadang menjwabnya dalam bentuk kemantapan hati untuk mengarungi bahtera rumah tangga sama si dia, bisa juga keteyakinan dalam hati bahwa dia lah yang bisa menjadi imam keluarga kita nantinya, atau bisa juga melaui kemudahan-kemudahan, atau dari sahabat dan keluarga kita. Banyak, beneran, banyak sekali cara Allah menjawab istikhara hamba-NYA... (ini penjelasan guru saya looh,. saya sih belum tahu betul, karena belum merasakan sampai titik akhir untuk urusan ini..^_^). Tapi saya sudah merasakannya untuk urusan lain, dan memang betul Allah menjawabnya bukan melalui mimpi tapi berupa kemantapan hati dan kemudahan jalan di hadapan yang harus saya jalani.

Intinya, libatkan Allah dalam pengambilan putusan kita. Tanya Allah dulu sebelum memilih. Curhat dulu sama Allah, ***Tentu saja Allah sudah tahu segalanya tanpa kita curhat pun.. tapi lebih asyiik kalo curhat, lebih plong rasanya, apalagi curhatnya sama DIA.. coba deh.. :D ***

"Dan aku pun memilih mu karena Istikhara ku. Itulah Istikhara Cinta Q untuk mu kekasih halal ku" #Eh ;-)



#JustShare #GalauKarenaAllah #



.

Bisa gak ya ?

Beberapa waktu yang lalu teman saya cerita-cerita panjang sama saya..

Anggap saja namanya Nisa (Maaf bila terjadi kesamaan nama..:D ).

"Nis, gak gerah ya pake jilbab dua lapis gitu?"

"Nis, saya liat kamu pake jilbab gitu kok kayanya ribet banget yaa.."

"Emang harus dua lapis yaa.."

"Kenapa sih gak mau pake model kerudung-kerudung #hijabers kaya sekarang, kan cantik. Coba deh sekali-sekali.."

Nisa hanya tersenyum, menimpali pertanyaan-pertanyaan temannya itu.

"Saya hanya mau menutup aurat saya. Karena kerudung jaman sekarang tipis, jadi harus di imbangi dengan kerudung dua lapis biar tetep syar'i.." timpal Nisa lembut, dalam hati dia berdo'a semoga temennya itu ngerti.. Dan dalam hati saya, 'Ini saya juga #Jleb banget Nisa cerita begitu..' *Intropeksi* =D

"Sofie..." sambung Nisa. (Saya suka deh dipanggil Sofie..hehe)

"Kerudung jaman sekarang modis-modis. Cantik memang, saya pun jujur suka melihatnya. Saya bahkan pernah juga coba-coba sendiri pake kerudung yang di plintir-plintir gitu, terus saya ngaca, cantik, jujur saya suka."

"Tapi terus lagi saya tanya sama hati, kalo udah cantik gini mau apa?"

"Allah bakalan suka juga nggak? Dia Bakalan tambah ridho nggak?"

"Kalo aku keluar pake pakaian gini, Allah akan hitung sebagai ibadah nggak?"

"Terus tujuannya pake pakaian kaya gini apa sih?"

Saya hanya diaaaamm ajah dengerin Nisa cerita, sambil mikir juga jawaban pertanyaan Nisa itu..

"Karena pertanyaan-pertanyaan itu saya gak bisa jawab, dan kalaupun saya bisa menjawabnya, pastilah jawabannya 'Tidak'. Terlebih lagi pertanyaan yang terakhir. Apa sih tujuan saya pake pakaian model yang katanya #hijabaers ini?."

"Berkali-kali saya merenenung di depan cermin, untuk apa ya...akhirnya saya menemukan satu jawaban yang saya pikir itu adalah jawaban paling pas. 'Ya biar tampil cantik lah. Dan mengikuti jaman..'. tapi setelah mengungkapkan jawaban itu saya hati saya nanya lagi. 'Lantas kalo sudah cantik dan semua orang juga mengakui kecantikan saya mau apa? bisakah saya masuk syurga atau malah jangan-jangan Allah gak ridho."
"Akhirnya saya memutuskan untuk seperti ini saja, biarlah penampilan saya begini-begini saja. Yang penting di depan suami penampilan saya warna-warni..hehehe.." canda Nisa.

#Jleb, Ah Nisa bisa ajah. dia cerita gitu sama saya. Padahal saya kan #Hijabers juga..:(

Saya jadi ikutan mikir, Nisa bener jugaa...

Sudah bener belum sih style saya ?
Sudah syar'i belum yaa ?
Kalo saya pake Style gini, pake jeans ketat baju ngepas jilbab hampir lepas, Allah ridho gak ya?
Bisa gak style gini nyelamatin saya dari pertanyaan malaikat ?
Bisa gak style gini bisa menghindarkan saya dari siksa kubur dan adzab neraka ?
Bisa gak style gini membawa saya ke syurga ?

Bisa gak ya ?

"Sofie, orang yang pake kerudung lebar menutup dada pakaian longgar itu belum tentu lebih disukai Allah. Tapi setidaknya dia sudah berusaha melaksanakan perintah Robb nya." #Jleb saya hanya bisa terdiam intropeksi..





.

Hijrah Part 2 : Semua Pasti Ada Hikmahnya!


Puzzle kehidupan ku terus tersusun..
Kebahagiaan mendapat teman-teman yang luar biasa di SMA. Pemahaman yang dalam tentang islam.
Guru yang luar biasa, semua kenangan indah itu. Syukur ku pada MU ya Robb..
Kini ku tapakkan kaki melangkah lebih jauh menapak pasti menyusuri bumi pertiwi.
Ibukota provinsi kali ini yang menampung ku.
Kalau SMP dulu, Allah pertemukan saya dengan teman-teman yang berbeda kampung, beda desa, bahkan ada juga yang beda kecamatan.
SMA, Allah mulai memperluas jaringan saya *Kaya MLM aja..hehehe*. saya dipertemukan dengan teman-teman yang beda provinsi dalam satu pulau. Pulau Sumatera... Dari Ujung Aceh sampai ujung Lampung. Bahkan ada beberapa yang dari luar pulau Sumatera..

Teman-teman yang memberikan kontribusi luar biasa dalam penyusunan Puzzle kehidupan ku.
Walau hanya setahun dalam kebersamaan, namun kenangannya begitu indah.

Emmm, sebelum terlalu jauh melangkah.. #Eh

Saat tamat SMA, ada beberapa tes masuk perguruan tinggi yang saya ikuti.
Tekad saya waktu itu adalah bahwa "Saya Harus keluar Pulau Sumatera". Entahlah, kenapa saya begitu ngotot untuk bisa menginjakkan kaki ke tanah di seberang sana.

Maka untuk mewujudkan tekad saya itu, pertama saya ikut tes USM UGM. Namun ternyata Allah belum berkehendak, dan saya pun gagal,,hehehe



Saya juga ikut tes, STAN dan STIS, nyari gratisan ceritanya...*Hahahaha*.
Eh, tapi lagi-lagi Allah belum mengizinkan saya untuk melanjutkan studi kesana. Gagal lagilah saya.. :D

Sebenarnya Ada satu Universitas di pulau jawa yang nama saya sudah tercantum disana. Universitas Islam Negeri Jakarta (Syarif Hidayatullah) Fakultas Kedokteran, Pendidikan Kedokteran Umum (PDU) tepatnya.. "Pas, banget nih. Sesuai cita-cita saya" batin saya waktu itu.
Laporlah saya sama Bokap, kalo saya lulus tes di UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Kedokteran.
Terus Bokap saya tanya gini "Biaya persemester berapa?"
Saya Jawab "Awal masuk 10 juta, nanti semester selanjutnya 9.5 juta" itu saya dapet info dari senior disana, infonya tahun 2008 lalu mungkin sekarang sudah berubah.
"Gimana, Bak? Aku boleh ikut?" tanya saya sambil senyum2 sendiri udah bisa nebak bakal dijawab apa. ("Bak" adalah panggilan saya dan kakak-kakak saya pada ayah saya)
Bokap jawab lagi "Boleh, tapi nanti kita tidur di rumah ya. Tidurnya di bawah jembatan..Hehehe" Kata bokap saya ngeledek saya.
Untungnya saat itu saya sudah 'sedikit' dewasa jadi gak tersinggung atau 'ngambek' lagi. Karena saya juga sudah tidak mengharapkannya lagi, semenjak tahu info itu dari senior saya itu.

Saya juga lulus di Akademi Kebidanan Depkes Palembang waktu itu. Semua udah pada setuju saya masuk sana ajah. Tapi sayanya yang mundur, Alasan saya waktu itu "Gak mau ah, masa masuk asrama lagi". Akhirnya saya lepas juga tuh Akbid.

Akhirnya pengumuman SNMPTN keluar, dan luluslah saya Di FKIP KIMIA UNIVERSITAS SRIWIJAYA (UNSRI). *Calon Bu Guru,,hehehe*

Sebetulnya waktu itu saya sudah ikut Tes AMG (Akademi Meteorologi dan Geofisika) juga, sudah sampe tahap terakhir, Wawancara, Tapi gak lulus juga, Nge #JLEB banget eui, tahap terakhir gitu.. Hahaha

Kembali berpositif thinking sama Allah. Semua pasti ada hikmahnya.

Singkat cerita saya ambil keputusan untuk di UNSRI saja. Dengan sama sekali tidak melupakan tekad saya untuk keluar Pulau Sumatera tentunya..hehehe

Akhirnya saya mulai menjelajah di atas Puzzle kehidupan saya di UNSRI, ditemani teman satu kost yang super baiiikkk,, dan Super SABARRRrr tentunya menghadapi saya..hahahah.
Mereka adalah Ukhti Vivo, Ukhti Elpin, dan Ukhti Siska.. (teman-teman asrama di SMA dulu..=D )

Baru berjalan beberapa bulan perkuliahan ku di UNSRI, Allah memberikan cobaan yang begitu berat. Cobaan yang tidak pernah terbersit dalam benakku akan datang secepat itu.
Malam itu, 17 September 2008. Tiba-tiba sepupu saya mengirim pesan singkat pada saya "Ayuk, yang sabar ya." Pesan singkat yang membuat sekujur tubuh saya kaku tak memandang dalam mencoba menerka apa arti dari pesan itu. (Ayuk adalah panggilan untuk kakak perempuan)

Dalam keterkejutan saya, saya memberanikan diri bertanya, menjawab pesan itu. "Sabar kenapa, dek?"
"Loh ayuk belum tau, Ayah ayuk kecelakaan"

#Nyeeess.. dunia seakan berhenyi berputar, Ruangan sunyi seketika. Airmata mulai mengalir begitu derasnya. Teman-teman yang mulai bingung dengan tingkah ku yang mendadak terdiam dalam isak tangis.

Ku tahan nafas sejenak. Iya, aku harus memperjelas kebenaran berita ini. Ku ambil handphone dan menghubungi kakak ku, ayah ku. Tidak ada jawaban, bertambahlah kepanikan ku saat itu. Sekali lagi ku coba menelpon Om ku dari ayah ku.

"Cik, Katanya Bak kecelakaan?" Tanya ku singkat. (Cik = Bakcik, yaitu panggilan untuk paman sama seperti Le' = Pakle')
"Iya, kemaren sore. kompor gas di rumah meledak."

"Klek.." Ku tutup telpon.

Tak bisa berkata apa-apa, semua seakan dongeng belaka.

Gak perlu panjang saya ceritakan bagian ini ya, karena air mata saya tak bisa saya bendung kalau dilanjutkan...

Dan Allah pun merindukan kekasih-NYA. Allah ingin segera bertemu dengan ayah saya. Saya pun harus mengikhlaskan titipan Allah kembali ke pangkuan-NYA. Sabtu, 27 September 2008 jam 5 sore menjelang berbuka puasa di bulan Ramadhan tahun itu Allah memanggil ayah ke pangkuan-NYA.

Dan benarlah, Semua pasti ada hikmahnya.

Saya tidak bisa membayangkan kalau sebelumnya saya diijinkan Allah menginjakkan kaki di luar pulau Sumatera, mungkin saat itu saya tidak akan ada di samping ayah di waktu deti-detik terakhirnya menghadap Sang Pencipta..

Maka ketika sesuatu yang mungkin tidak sesuai harapan menghampiri kita, mantapkan dalam hati, ikrarkan keras-keras, bahwa Semua pasti ada hikmahnya.


Ah, jadi mewek gini. Kan temanya kali ini tentang hijrah saya.. Hehehe *maafmaaf*

Banyak pengalaman yang saya dapat menjalani kepingan Puzzle saya kali ini. Terutama sejak kepergian ayah saya. Saya mulai melirik-lirik penghasilan tambahan. Karena tekad saya "Saya harus meringankan beban Ibu saya".

Saya, mengambil semua tawaran dosen untuk job-job di luar kampus. Saat ada tawaran sayalah yang akan angkat tangan lebih dulu tanpa pikir-pikir harus merelakan waktu liburan saya sama sekali.

Semester kedua kuliah, saya menemukan selebaran untuk mengajar di sebuah bimbingan belajar. Gak pikir panjang lagi saya pun membuat aplikasi untuk melamar kerja. Semua tujuannya satu "Saya harus meringankan beban IBU"

Di penghujung semester dua, kembali ada pembukaan pendaftaran di AMG (Akademi Meteorologi dan Geofisika). Bersyukur, Palembang merupakan salah satu lokasi tes. Saya pun kembali mencoba.

Sebenarnya sudah sejak lama saya mempersiapkan diri, melatih kembali jawab soal-soal SNMPTN. Lama sebelum pendaftaran di buka. Karena memang saya harus memenuhi tekad saya untuk menjelajah ke tanah di luar Pulau Sumatera. Di tambah lagi tekad saya "Saya harus meringankan beban Ibu."

Maka memilih AMG adalah salah satu pilihan yang tepat pikir saya waktu itu, karena AMG itu sekolah kedinasan. Setidaknya satu keringanan buat Ibu tidak usah memikirkan biaya pendidikan saya.

Singkat cerita, ALLAH pun mengizinkan saya untuk menginjakkan kaki di tanah seberang sana. Saya lulus AMG di tahun 2009. Saya pun harus merelakan Unsri.

Dipertemukan dengan sahabat-sahabat yang begitu luar biasa, FKIP KIMIA'08, merupakan salah satu anugrah terindah yang Allah berikan. Mereka begitu luar biasa. Dosen-dosen yang sangat kompeten, semua menghias rapi Puzzle kehidupan saya. Terimakasih, Sobat..:)

Dan Puzzle kehidupan ku kembali tertata di ranah baru.



To Be Continue.... ^_^

Untuk Hijrah Part 3, mungkin akan memakan waktu lebih lama untuk saya ceritakan. Karena ada beberapa hal yang harus saya klarifikasi.

Semua Pasti Ada Hikmahnya.

Kenapa Allah mengizinkan saya menapak ke pulau jawa?

Kenapa harus di AMG? *Karena pada tahun yang sama saya juga tes STAN lagi, tapi gatot juga..hehehe*

Dan kenapa-kenapa yang lain, yang saya juga masih mencari jawabannya...

Satu yang saya yakin bahwa esok mentari akan bersinar lebih cerah dari hari ini... ^_^

Tunggu ceritanya di "Hijrah Part 3" yaa...





.
Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.