Teguran Itu Begitu Lembut

Begitu banyaknya email yang ada di dunia maya, bahkan sulit untuk di hitung. Satu orang saja bisa memiliki lebih dai satu atau dua email. Tapi Kenapa email kamu yang "Tidak Sengaja" ku baca.

Dari sekian daftar email yang ada di list log in 'disini' kenapa email kamu yang gak di log out.

Dan kenapa pula harus aku yang "Tidak Sengaja" membukanya.?

Kebetulan kah.?

Dan kenapa pula aku harus 'mengacak-ngacak' pesan-pesan yang ada di email kamu.

Kenapa aku begitu penasaran dengan apa kegiatan kamu disana.?

Dan kenapa lagi, aku merasa sakit dalam jiwa ku saat ku telusuri pesan-pesan itu.

Ah, ada apa dengan ku? Kenapa air mata ku tidak bisa dibendung lagi...
Saat ku temui satu nama dalam inbox email mu dan "Tak Sengaja" ku baca isi pesan itu..


Namun di luar itu semua, syukur mendalam ku panjatkan pada Illahi. Ku sadari Allah begitu menyayangi ku.
Sebenarnya sudah beberapa kali Allah memberikan peringatan pada ku, untuk tidak mengharapkan mu. Tapi masih saja aku silau dengan peringatan itu.
Dan sekarang Dia kembali mengingatkan ku, dengan cara-Nya yang begitu lembut namun begitu mengena hingga lubuk hati ku yang terdalam.
Melalui akun email mu yang mungkin "Tidak Sengaja" belum di log out ini Dia ingin menyadarkan ku.

Kurasa memang aku sudah kelewat batas, membagi cinta-Nya untuk dia.

Ya Robbi, aku begitu malu pada mu. bahkan melihat bayangan ku di cermin pun aku malu.

Betapa aku sudah silau dengan cinta sesaat yang belum halal bagi ku.

Ampuni aku Ya Ghaffar....

Sungguh aku sangat lemah dalam bergaul, maka kuatkan aku hingga tetap terjaga kesuciannya..

Sungguh hati ku sering goyah dengan dunia, maka siramilah ia dengan cinta-Mu yang abadi..

Ya Robbul Izzati..

Sungguh aku mulai sedikit berbelok dari jalan-Mu, maka terangilah jalan-Mu hingga aku urung untuk tersesat..

Sungguh aku lemah dari godaan kata-kata indah dari kekasih-Mu, maka palingkanlah pendengaran ku, pandangan ku, dan ucapan ku pada semua yang Kau ridhoi..

Ya Ghoffur, ampunilah aku...





.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.