Untitle

Saat ku mulai tersesat, Dia selalu mengingatkan ku dengan caranya.
Hingga langkah kesesesatan ku tidak terlampau jauh ku jalani.
Walau sakit namun itulah jalan terbaik yang Ia tunjukkan pada ku.

Saat keluh kesah mulai mengikuti ku tanpa lelah, Dia juga terus membukakan jalan-Nya untuk ku.
Entah dari arah mana Ia selalu memberikan cahaya terang untuk jalan ku yang berliku dan penuh ranjau.
Hingga tak ada alasan bagi ku untuk menyerah begiu saja.

Aku malu pada-Nya.
Sudah berapa sering aku mengabaikan peringatan-Nya.
Entahlah...
Sepertinya sudah tak terhitung lagi jumlahnya.
Membuat ku semakin tertunduk dalam penyesalan saat bersimpuh di hadapan-Nya.
Rasanya ribuan jam sujud penyesalan ku tak mampu menghapus tebalnya tembok malu yang telah ciptakan.

Aku pun malu padanya.
Seudah berapa kali aku membuatnya merasa tak nyaman dengan adanya aku.
Membuat ku tak berani menatapnya walau dari kejauhan.

Entahlah...
Entahlahh..


*catatanoranggalauhahahahahahaha*
*NotRecommended*

Follow me ; @yesiispani

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.