Indahnya Langit Di Subuh Hari




Pag ini setelah sholat subuh seperti biasanya saya keluar ke teras depan rumah, lalu menengadah ke langit yang menampakkan keindahan menakjubkan. Ada bulan yang baru melewati purnama ditemani beberapa bintang yang terang dengan satu bintang paling terang di dekatnya, hitung dihitung ada 23 bintang yang terang dan satu di antaranya adalah bintang paling terang. Sebenarnya hal itu biasa saja, bagi orang yang tinggal di daerah yang bebas polusi karena pemandangan seperti itu sering terlihat bahkan bisa lebih indah dari yang saya lihat pagi ini. Namun lain hal nya di Jakarta, sebuah kota metropolitan yang sangat rentan dengan polusi hingga menyebabbkan langit dipenuhi asap-asap tebal yang tak mempedulikan kenyataan pudarnya keindahan langit karenanya.
Keindahan seperti ini merupakan sesuatu yang begitu jarang nampak di langit sana.

Sudah beberapa hari sejak saya pulang liburan saya tidak melihat bulan dan bintang pada malam hari dikarenakan tebalnya awan hitam menyelimuti langit malam. Karena sebelum tidur saya pun selalu ke teras depan rumah atau melihat dari jendela kaca di kamar untuk melihat keindahan hiasan langit yang diciptakan Allah SWT bagi umatnya yang mengetahui. Namun tidak saya dapati keindahan itu, alih-alih bintang dan bulan yang saya lihat malah awan hitam tebal yang seolah tak bergerak tertiup angin. Maka pada pagi harilah saya dapat melihat keindahan itu. Ketenangan, kebahagiaan, semua terasa begitu hangat dengan sedikit senyuman merekah saat memandangi keindahan ciptaan Yang Maha Pencipta Keindahan, Al Badii’. Kesejukan yang di karuiakan Yang Maha Penyiram Kesejukan, Al Waduud, pun mampu menyejukkan jiwa dan melembutkannya dengan dzikiri memuji keindahan itu.

Dan sesungguhnya Kami menciptakan bintang-bintang (dilangit) dan Kami telah hiasi langit itu bagi orang-orang yang memandangnya’ (QS. Al Hijr [15]: 16).

Namun sayang tidak semua orang yang memandangi hiasan itu, hingga tidaklah nampak keindahan hiasan itu baginya. Padahal Yang Maha Pencipta Keindahan telah memberikan keindahan yang sungguh indah bagi umat-Nya. Kalau di siang hari kita bisa melihat banyak keindahan, layaknya pantai dengan view laut dan langit biru yang menentramkan atau bahkan puncak gunung (bagi para adventure) yang bisa melihat kemegahan ciptaan Allah dari atas sana. Pada malam hari keindahan itu beristirahat sejenak untuk besok hari menampakkan keindahan yang lebih indah. Maka hanya hiasan langit yang telah ada (bulan dan bintang) lah yang dapat kita nikmati pada malam hari.

Akhir tulisan ini, saya mengajak teman-teman untuk mencoba mengamati dengan dizikir semua karunia Allah, tidak hanya bulan dan bintang, namun semua ciptaan Allah. Karena hal itu akan menambah keimanan kita pada-Nya. Namun bukan berarti pula harus mengamati terus menerus dan melalaikan kita dari tugas, akan tetapi sempatkan waktu sejenak untuk mengagungkan Allah dengan memaknai ciptaan-Nya. Karena sejatinya manusia di ciptakan dengan segala kesempurnaan akal dan pikiran, maka kalau bukan kita siapa lagi yang akan mengagungkan ciptaan Allah (karena memang hanya kita yang di karunia akal untuk berpikir) masa teman-teman yang ada di ragunan yang mengamati kan kita juga yang akan malu tugas kita di rebut sama mereka..heheheheee

Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang baik adalah yang selalu memperhatikan matahari dan bulan untuk mengingat Allah” (HR. Thabrani)

Ayo siapa yang mau jadi hamba Allah yang baik ngacung tinggi-tinggi.??? Saya pertama, hehehe..(^_^)

6 komentar:

  1. Saya juga mau ^^
    24 jam nonstop keindahan Sang Pencipta terhampar di bumi ini,subhanallah :)

    BalasHapus
  2. iya mantabz, apalagi kl mantenginnya di puncak gunung, lebih mantabz lagi...heheehe

    BalasHapus
  3. Yah,aku blm prnh naik gunung tu :). Tapi pasti lbh keren.
    Eh iya sa,jurusan yg km ambil kayanya bikin km jd cukup sering outdoor activity ya?
    Emang jurusan km tu mempelajari apa sih? :)

    BalasHapus
  4. q jurusan Geofisika..

    ga juga sih, cma hoby sendiri aja outdoor activity.. heheh

    BalasHapus
  5. Oh,aku kira foto2 kamu yg di gunung itu kegiatan kampus,hehe..
    Wah hobi kamu asik juga ya, + ekstrem :)
    Tapi emang sih,sering main ke alam bisa lbh mendekatkan kita pada Sang Pencipta.
    Kalau aku seneng ke air terjun sa,adem soalnya :)
    Lagian kalau naik gunung mikir 2 x deh,soalnya badanku agak gendut,jd beban gravitasinya lbh besar :D

    BalasHapus
  6. hehehe.. ga se-ekstrim keliatannya koq..

    hahaaa,, patut di cobain tuh naek gunung... :D

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.