Ada Apa Dengan Hujan?

Hari ini saya pergi Ngajar Les Private dengan sepeda. Tempatnya cukup jauh dengan kediaman saya. Jika menggunakan jasa angkutan umum (Alias Angkot) harus dua kali naik angkot. Namun karena beberapa pertimbangan akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan sepeda saja. Jauh banget? | Eeemm.. Lumayan siih, tapi di nikmati saja.. ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ

Namun bukan jauh atau dekatnya tempat saya mengajar yang akan saya bahas kali ini. Sesuai dengan judul artikel ini, HUJAN. Ada apa sih dengan hujan?
Tadi saat saya pulang ngajar, baru sekitar dua menit keluar dari rumah murid saya, hujan turun. Pertama sih masih gerimis kecil-kecil saja. Saya perhatikan sekeliling sudah mulai berlarian, yang menggunakan sepeda motor mulai menaikkan kecepatannya. Sepertinya saya sendiri yang santai seperti tidak terjadai apa-apa..hehehe
Sampai tiba di jalan raya pun, saya melihat hampir semua motor berhenti untuk berteduh. Entah itu di depan minimarket, depan toko, atau bahakan ada yang numpang berteduh di tempat pedagang kaki lima.

Ada apa sih dengan Hujan?

"Hujan itu adalah rahmat" itulah kata-kata dari Ustad Yusuf Mansur yang selalu terngiang di benak saya ketika hujan turun.

Hujan itu sama halnya dengan sinar Matahari, cahaya Bulan, juga Gemerlap Bintang-Bintang kecil di malam hari. Mereka semua adalah rahmat dari Allah yang Maha Indah.

Ketika hujan turun Allah, malah memberikan kesempatan yang luar biasa pada umatnya. Ketika hujan turun, itu merupakan waktu di ijabah do'a kita oleh Allah yang Maha Rahman.
Lalu kenapa setiap hujan turun malah berteduh ya. Sepertinya tidak adil memperlakukan hujan. Dengan cahaya matahari, cahaya Bulan, kita bersahabat, kenapa dengah hujan malah menghindar bahkan ada yang mengutuk atau mengeluh dengan hujan.

Sering denger kan ada yang bilang,

"Duh, kok hujan sih. Padahal mau pergi, ga jadi deh!"

Atau

"Hujan, reda donk. Mau ke kampus nih!"

Atau

"Ah males deh kesana abisnya hujannya gede banget!"

Dan sebagainya, dan sebagainya.

Seolah hujan adalah penghalang dari segala aktivitas ya. Ah tapi itu sih kata orang dewasa saja. Coba kalau anak-anak, mereka malah jingkrak-jingkrak kegirangan karena hujan turun. Malah ada yang bermain-main di bawah lebatnya hujan.

Duh, jadi teringat waktu kecil dulu. *Upss,,ketauan suka main hujan-hujanan..ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ

"Jangan hujan-hujanan nanti sakit" ----> #Sugesti*

"Berteduh dulu nanti kena Flu" ----> #Sugesti*

Ada apa dengan hujan?

Sebenarnya tidak ada pengaruh apa-apa dengan hujan, hanya sugesti kita saja yang terlalu mengakar jika kena hujan maka sakit, atau respon negatif lain terhadap hujan.
Padahal hujan itu adalah rahmat.
Asiik lagi..

Coba deh, ketika hujan turun Ga usah berteduh. Tengadahkan muka ke atas (telapak tangan juga boleh ikutan di buka) rasakan pakai hati, inget ya pakai hati. Rasakan benar-benar setiap tetesan air yang mengenai muka dan tangan kita. Pejamkan mata sejenak, Rasakan air yang menetes di pipi kita, di hidung kita, di pelupuk mata, di kening, di telapak tangan kita dan semua bagian tubuh kita yang terkena tetesan lembut air hujan. Rasanya nikmat banget karunia Allah.
Eiiittss, tapi yang sedang berkendaraan terutama sepeda motor tidak di anjurkan melakukan ini saat melaju yah,,,hehehehe

Basah kuyup karena hujan itu enak. Tentunya jika di nikmati dan di syukuri. Di jamin ga bakalan sakit deh. Jika memang masih takut sakit nanti sampai di rumah mandi. Inget Mines ketemu Mines Hasilnya Plus. Jadi air ketemu air nanti jadinya hangat. Beneran deh, saya sudah praktek. ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ

Ketika hujan turun ga usah buru-buru mengeluh, mengutuk dan tanggapan negatif lainnya dikeluarkan. Tapi coba deh hitung satu-satu tetesan air yang ada di hadapan kita. Kehitung Ga? | Saya sih ga kehitung..hehehe

Nah, analogikan tetesan air hujan itu dengan nikmat Allah yang kita terima. Sama. Ga kehitung saking banyaknya. Bahkan yang asiknya lagi hujan itu sendiri adalah rahmat dari-Nya yang sangat mengasyikkan jika dinikmati.

Sekarang Huja? | Hajar saja. Lewati saja, ga usah pakai payung. Yah kecuali mau bertamu dengan orang, mau ke kampus, mau ke kantor terus ga bawa baju ganti ya silahkan saja pakai payung. Hanya saja ga usah mengeluh, nikmati. Hasilnya menyenangkan loh.

Saya sering hujan-hujanan, basah kuyup. Sampai-sampai setiap orang yang sedang berteduh meneriaki saya untuk berteduh. Saya lempar senyum terindah saya saja untuk mereka sambil dalam hati berucap "Terimakasih, Sudah perhatian sama saya walau tidak kenal dengan saya".
Woow, luar biasa. Mensyukuri hujan, menikmati hujan, memberikan senyum ikhlas pada orang, rasanya sesuatu banget..hehehe

Keesokan harinya, apa yang terjadi sama saya? | Sakit kah? | Terkena Flu kah? |

Alhamdulillah saya sehat luar biasa. Segar, tidak ada sisa-sisa hujan kemarin. Yang ada hanyalah kenikmatan hujan yang saya rasakan masih membekas di hati dan pikiran saya.
Dan tak lupa ketika hujan saya selalu memanjatkan do'a atas impian saya kepa Yang Maha Indah yang telah menciptakan hujan seindah dan semerdu yang saya rasakan.
Jadikan hujan sebagai teman, bukan penghalang.

Yuk, Bersahabat dengan hujan.
Dengarkan bunyi rintik-rintiknya yang merdu. Dengarkan dengan hati.
Rasakan tetes demi tetes air hujan yang menyapu muka dan seluruh tubuh kita. Rasakan dengan hati.


Selamat Menjadi sahabat baru bagi hujan.. ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ


Punya pengalaman menarik bersama Hujan? | Boleh dong di share komen disini,, Thx b4 ^__^


^_____^

By: SS









.

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.