PENAT

Saat mata hati mulai terpejam.
Hampa.
Kesunyian menelan bumi menghapus langit.
Kenanganmu menjadi sejarah.
Di saat kesetiaan tak lagi digunakan untuk mencinta.
Sadarku akan rasaku.
Memadamkan semangatku yang selama ini berkobar.
Bosan.
Bosan di ingatkan dengan janjimu yang tak juga ku temukan.
Setiap ku mengingat, selalu perihnya menjadikan sarafku tak berfungsi.
Secercah harapan yang kau tabur menghidupkan beribu bintang di langit hatiku.
Tangisku, karena bintang-bintang itu tak lama sinarnya menerangi hati.
Redup.
Seiring terlewatnya waktu cahayanya semakin redup hingga menggelapkan harapan.
Kepenatan mematikan sel menghentikan kerja organ.
Lalu diri menjadi rapuh.
Hingga jantung pun tak berdetak.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.