Diam dan Diam

Ketika cinta datang menjelang
Apa daya hati ini sering tersakiti
Mulut terkunci tak kuasa melantunkan syair-syair merdu
Mata tak henti-hentinya mengalirkan butiran-butiran mutiara air
Jantung serasa tak sampai pada hari esok
Darah enggan untuk mengaliri tubuh ini
Rasa benci pada diri sendiri merambat ke seluruh saraf
Layaknya cahaya matahari menyinari bumi waktu fajar
Begitu cepat
Tak ada yang mampu utk menghentikannya
Letih
Menahan rasa yang terpendam
Berteriak saja tak cukup untuk membunuhnya
Airmata pun tak mampu mengusirnya
Diam dan Diam
Menunggu sampai tiba pada saatnya segala sesuatu jadi indah.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.