#EdisiMandiri

Hari ini saya ingin mengangkat tema "Mandiri". banyak persepsi mengenai mandiri ini, namun yang jelas bukan 'Mandi Senidiri' yaa..

Ketika orang sibuk mencari seseorang untuk bertumpu, maka kita sibuk ingin menjadi tumpuannya.

Saat orang berusaha mencari-cari seseorang untuk meminta bantuan, maka saatnya kita berusaha menjadi seseorang yang siap membantu.

Orang boleh saja mencari-cari alasan untuk meminta bantuan orang lain. Kita usahakan kalau bukan sudah darurat bin sekarat, tetaplah lakukan apa yang kita bisa. Selagi kita bisa maka kerjakan sendiri.

Kalau dalam bisnis, usahakan tawarkan kerjasama ketika meminta bantuan, terutama bantuan dalam bentuk uang. Dengan begitu kita akan terbiasa dengan kemandirian. Bahasa kerennya tuh Melatih mental mandiri.

Kalau kita ingat-ingat lagi masa kecil kita dulu, rasanya kita begitu mandiri. Apa-apa ingin dikerjakan sendiri, kadang ibu mau bantuin malah merengek buat ngerjain sendiri.

Begitu semangat buat melakukan banyak hal sendiri. Walau tak jarang itu membahayakan diri sendiri.

Persis gambar anak kecil di atas, yang berusaha menaiki tangga tanpa ada penyangga kanan kiri. Dia berani naik sendiri dengan merangkak tanpa minta bantuan ayah atau bundanya minta di gendong naik samapai atas.

Kalau waktu kita kecil aja bisa mandiri, sekarang yakin deh pasti lebih bisa lagi.. ^_^

Sahabat, bukan maksud menggurui atau sok tahu, karena tentu saja saya masih jauh dari kemandirian itu sendiri, saya pun masih belajar untuk mandiri. Kita coba sama-sama, saling mengingatkan ketika mulai lemah. Bukan hanya untuk kemandirian sendiri, tapi juga agama kita. Juga Bangsa kita yang mulai berangsur goyah kemandiriannya.

Kabar baiknya, kita bebas memilih untuk mandiri atau tetap bergantung pada orang lain. Sahabat pilihan ada di tangan kita, maka saran saya pilihlah yang paling banyak manfaatnya bagi umat. :-)



#JustSharing
#Fighting
#EdisiMandiri



.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.