Dosen Ku

Rasanya baru kemarin kami merasakan sakitnya ditinggalkan
Perih itu masih sangat jelas tertoreh di hati ini
Air mata belum berhenti mengalir
Tuhan Bagai petir menyambar hati ini saat mendengar berita itu
Gemuruh hati tak bisa dikendalikan
Tanpa sadar air mengalir dari muara hati dan mata kami
Tuhan
Hati yang baru retak ini seakan tak mampu menahan getir ini
Kemarin Kau ambil sosok ibu dari kami
Belum kering sungai air mata yang mengalir karenanya
Kau ambil lagi sisa-sisa harapan kami
Sosok ayah yang selalu membimbing kami
Kini kembali kesisi-Mu
Tuhan
Dalam sekejap dunia-Mu tak berwarna
Seakan tak ada kehidupan di dalamnya
Namun kami tak selemah anak burung yang tak bisa hidup tampa induk
Kami akan bangkit walau pahit tetap tersisa
Tuhan
Berikan alam persinggahan terindah untuk keduanya
Juga kehidupan sejati dalam indahnya surge-Mu

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

.

.

.

.

.