Survei makroseismik pertama yang saya lakukan sebelum menjadi seorang seismologist (Asik..)
Eeemm.. gima yah bilangnya,..?! hehehe
Kemarin waktu hari jum'at 14 Spetember 2012 kami (saya dan teman satu jurusan saya Geof45) berangkat ke bogor, survei geofisika (hanya makroseismik, mikroseismiknya simulasi saja) untuk gempa bogor yang terjadi pada tanggal 9 September 2012 lalu.
Duuh, itu benar-benar survei yang sangat mendadak bagi saya dan teman-teman. Bagaimana tidak kami diberitahu dosen kurang dari 24 jam sebelum berangkat. Semua persiapan ga mateng, kelupa'an ini, kelupa'an itu. Ujung-ujung dapat teguran deh dari dosen (Eemm dapet mines gak ya nilainya..hahaha). Iya, ini survei dinilai karena dijadikan PKL buat kami.
Sempat kesel sih sama dosen,
"Ini apa-apaan sih, kita disuruh turun ke lapangan mendadak gini?"
"Ya iyalah banyak kekurangan, lah ngasih kabarnya mendadak banget."
"Duh Pak kita baru pertama kali turun ke lapangan, jadi wajar donk!"
Atau "Ga bisa gitu dong Pak, mereka kan udah tau jauh-jauh hari kalau bakalan ke lapangan." karena sang dosen ngebandingin kita dengan PKL angkatan sebelumnya yang terdesain dengan baik.
Tapi, dipikir lagi memang harusnya begitu. Iya, karena kalau sudah benar-benar kerja sebagai ahli gempa *Assiiikk* kita akan sangat sering menghadapi hal seperti itu.
Ya gimana tidak, kalo ada gempa merusak mau ga mau harus turun ke lapangan jika ditugaskan.
Saat melakukan survei makroseismik dan langsung melihat sendiri keadaan bangunan warga bogor (Cibunian-Pamijahan) yang rusak parah, tragis banget, dengan gempa berkekuatan 4.8 SR banyak rumah ambruk bahkan ada yang rata sama tanah. Aneh? semestinya tidak, mengingat perkampungan tersebut tepat di atas pusat gempa.
Duuuuhh, survei pertama. emang bener-bener ya, Sesuatu.. Hahaha
Udah di lapangan, ternyata data yang kita cari masih kurang. Kurang banget malah. Dosen jadi bingung sendiri, kelimpungan ngejelasin apa yang harus kita lakukan karena melihat wajah-wajah memelas minta bantuan (hahahaa..). Tapi tetep ga menguras semangat kita untuk survei.
Kita jelajahi perkampungan yang trjejer di lereng-lereng bukit itu untuk mendapatkan informasi.
Terlepas dari survei kita yang serba seadanya,...
Pasti ada pesan yang ingin Allah sampaikan melalui sebuah musibah.
Itu yang selalu saya ingat dari sebuah musibah, walau kadang sulit mengartikannya.
Di sana, banyak sekali rumah yang ambruk. Warga pada mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga yang rumahnya masih bisa di huni.
Entahlah apa yang bisa saya simpulkan dari apa yang saya lihat.
Saya hanya bisa menarik kesimpulan untuk saya sendiri.
Bahwa, Allah sudah memberikan peringatan buat saya.
Saya baru menyadari, ternyata tingkat kepedulian sosial saya masih sangatsangatsangat kurang.
Saya sudah tahu sedari awal bahwa akan survei ke daerah bencana. Tapi saya tidak menyiapkan apapun yang bisa saya hibahkan untuk para korban.
Saya masih terlalu banyak memikirkan perut sendiri.
Oh betapa lembutnya cara Allah memberitahu kesalaha ku.
Semoga kelak tingkat kepedulian ku lebih bertambah...Amin yra
Kok nyambungnya ke situ sih.. gapapa ya...hehehe
semoga bisa menjadi pengingat juga buat teman-teman. ^__^
Belum bisa nulis banyak, Maaf ya, masih kecapean baru pulang tadi siang..hehehe
Semoga ada yang bisa di petik... :-)
.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
.
.
.
0 komentar:
Posting Komentar