Ujung pantai tak berujung
Berlari ku menyusuri pantai yang tak berujung
Berlari dan terus berlari
Berharap kan ku dapati keindahan
Duri yang menusuk kaki tak lagi ku rasa
Awan hitam mulai memenuhi langit
Tampak mereka tak sabar ingin membasahi bumi
Aku masih mengejar ujung pantai yang tak berujung
Teriakku memecah pantai menghantam lautan
Bukan suara burung memekik atau gemuruh gelombang yang ku dengar
Tapi pantulan teriakku yang tak mampu menembus bukit
He , senyum sinis menghiasi bibir ku
Tersadar ku diri ini tak ada daya
Rapuh
Pasir pantai tetap tak bungkam atas ujung pantai yang tak berujung
Tak ada yang menujuki ku dimana ujung pantai yang tak berujung
Rinai hujan mulai membasahi ku
Seakan pertanda agar aku tak meneruskan pencarianku
Tapi aku tetap mencari ujung pantai yang tak berujung sampai akhir
Tiba-tiba dunia menyembunyikan cahayanya
Tak bisa ku tuk membuka mata mengintip yang terjadi
Gemuruh ombak semakin samar ku dengar hingga benar-benar tak ku dengar
Sunyi
Home / Archive for Februari 2010
Ujung pantai tak berujung
Diam dan Diam
Ketika cinta datang menjelang
Apa daya hati ini sering tersakiti
Mulut terkunci tak kuasa melantunkan syair-syair merdu
Mata tak henti-hentinya mengalirkan butiran-butiran mutiara air
Jantung serasa tak sampai pada hari esok
Darah enggan untuk mengaliri tubuh ini
Rasa benci pada diri sendiri merambat ke seluruh saraf
Layaknya cahaya matahari menyinari bumi waktu fajar
Begitu cepat
Tak ada yang mampu utk menghentikannya
Letih
Menahan rasa yang terpendam
Berteriak saja tak cukup untuk membunuhnya
Airmata pun tak mampu mengusirnya
Diam dan Diam
Menunggu sampai tiba pada saatnya segala sesuatu jadi indah.
Apa daya hati ini sering tersakiti
Mulut terkunci tak kuasa melantunkan syair-syair merdu
Mata tak henti-hentinya mengalirkan butiran-butiran mutiara air
Jantung serasa tak sampai pada hari esok
Darah enggan untuk mengaliri tubuh ini
Rasa benci pada diri sendiri merambat ke seluruh saraf
Layaknya cahaya matahari menyinari bumi waktu fajar
Begitu cepat
Tak ada yang mampu utk menghentikannya
Letih
Menahan rasa yang terpendam
Berteriak saja tak cukup untuk membunuhnya
Airmata pun tak mampu mengusirnya
Diam dan Diam
Menunggu sampai tiba pada saatnya segala sesuatu jadi indah.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
.
.
.